KUNINGAN - Orangtua dari jasad bayi yang ditemukan warga mengapung di aliran Sungai Ciporang, Desa Pajawanlor, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Senin 26 Oktober 2020 lalu masih belum diketahui.
Kepala Desa Pajawanlor, Yaser Munawar menyampaikan, jasad bayi itu telah dimakamkan di tempat pemakaman umum di Desa Pajawanlor. Sebelumnya, kata Munawar, mayat bayi tersebut telah diautopsi di RSUD 45 Kabupaten Kuningan.
"Selasa kemarin sudah dimakamkan. Jenazah sebelumnya berada di RSUD 45 Kuningan," kata Munawar saat dihubungi Okezone, Kamis (29/10/2020) malam.
Munawar menjelaskan, dari hasil autopsi, kaki bagian kiri dari jenazah bayi malang itu putus serta kulitnya mengelupas. Ia memastikan, bayi tersebut berjenis kelamin perempuan.
"Dari polisi menyebut kalau bayi itu jenis kelaminnya perempuan," ujarnya.
Sebelumnya, Menurut Kapolsek Ciawigebang, Kompol Yayat Hidayat, jasad bayi itu ditemukan pada 26 Oktober 2020 sekira pukul 08.45 WIB.
Yayat menuturkan, saat itu salah satu warga bernama Wawan tidak sengaja melihat bangkai yang terapung dan terbawa arus air di Sungai Ciporang. Karena penasaran, kata Yayat, Wawan memanggil warga lain bernama Adi Firmansyah untuk melihat bangkai tersebut.
Selanjutnya, Adi di bantu warga lainnya mencoba melihat dari dekat bangkai tersebut. Setelah dilihat, ternyata bangkai itu merupakan mayat bayi yang sudah mulai membusuk.
"Wawan memanggil Adi Firmansyah Untuk melihat bangkai tersebut. Adi Firmansyah di bantu oleh warga lainnya melihat dari kedekatan dan ternyata bangkai tersebut merupakan mayat bayi yang sudah mulai membusuk," ujar Yayat dalam keterangan resminya belum lama ini.
Dijelaskan Yayat, setelah dilihat dari dekat, warga Desa Pajawanlor langsung mengevakuasi jasad bayi tersebut kedaratan. Kondisi jasad bayi ini sangat mengenaskan. Tubuhnya mulai membusuk serta kaki bagian kiri putus.
Yayat menyebut, dari penuturan warga, penyebab putusnya kaki kiri bayi itu adalah karena dimakan biawak.
"Kemudian mayat bayi tersebut diamankan ke RSUD 45 guna penyelidikan dan penyidikan," ujarnya.
Sementara itu, warga yang menemukan jasad bayi tersebut yakni Wawan mengaku, ketika masih mengapung di aliran Sungai Ciporang, ada beberapa ekor biawak yang mengerubungi jasad bayi itu.
"Melihat banyak biawak yang mengkerubuti karung, saya langsung mengajak warga lain melihatnya. Saat dibuka, ada mayat bayi dalam karung dengan kondisi tak utuh," ungkap Wawan.
Sedangkan, Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Danu Raditya menerangkan, sampai saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan terkait kasus penemuan mayat bayi di aliran Sungai Ciporang itu. Pihaknya menduga, bayi tersebut dibuang setelah dilahirkan.
"Benar. (kasus penemuan mayat bayi) masih dalam penyelidikan," kata Danu saat dikonfirmasi Okezone, Selasa 27 Oktober 2020.
Danu menerangkan, identitas kedua orangtua dari bayi itu masih belum diketahui. Ia memastikan, pihaknya bakal mencari tahu identitas asli mereka.
"Belum diketahui (identitas orang tua). Ini bayinya, bayi baru lahir, karena masih ada tali pusernya," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(kha)