SUKOHARJO - Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara terkait kerumunan massa pengantar saat putra sulung Presiden Gibran Rakabuming Raka dan pasangannya Teguh Prakoso mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang disorot Front Pembela Islam (FPI).
(Baca juga: Izinkan Jemput Habib Rizieq, FPI : Semoga Pak Mahfud Tidak Dipanggil Seperti Pak Anies!)
Politikus PDIP itu mengatakan, pernyataan FPI tersebut bisa sekaligus dijadikan Gibran belajar menghadapi hal-hal yang lebih rumit lagi kedepannya.
"Biar belajar,"ujar Ganjar singkat saat ditemui usai milad Muhammadiyah di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rabu (18/11/2020) kemarin.
(Baca juga: Pendukung Gibran Berkerumun di Pilkada, PDIP: Tegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu!)
"Namannya juga isu,"tambahnya lagi.
Sebelumnya, Calon Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, tak mempermasalahkan bila dirinya dianggap salah. Bahkan Gibran siap dihukum.
Sedangkan Gibran saat dimintai komentar terkait massa yang menyertainya saat pendaftaran ke KPU disoal FPI, menyatakan siap dihukum terkait pengumpulan massa saat mendaftar ke KPU Solo pada 4 September 2020.
"Kalau saya dianggap salah, saya siap ditegur, dan siap mendapatkan hukuman, bila dianggap salah,"pungkas Gibran
Follow Berita Okezone di Google News
(fmi)