Bagi Gus Udin, FPI merupakan organisasi kecil. Mereka tidak bisa mengklaim diri sebagai representasi mayoritas umat Islam di Indonesia. Sebab, di Indonesia ada NU dan Muhammadiyah yang secara jamaah dan jam'iyah jauh lebih besar dari FPI. Gerakan amaliyah FPI di masyarakat juga dinilai terlalu keras, yang itu membuat banyak masyarakat tidak menaruh simpatik.
Baca Juga: Mengenal Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang Ancam Bubarkan FPI
Begitu juga dengan gerakan politiknya yang terlalu frontal. "Karena terlalu keras, masyarakat menjadi tidak simpatik," kata Gus Udin yang juga pengasuh Ponpes Alkamal Kunir Blitar. Kendati demikian, dalam konteks pelanggaran hukum, siapapun yang melanggar, yakni tidak hanya FPI, kata Gus Udin harus ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Kalau soal pelanggaran hukum, siapapun yang terbukti melanggar harus ditindak tegas," tambah Gus Udin. Sementara untuk di wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya, Gus Udin mengakui ada sejumlah orang yang mengklaim sebagai simpatisan FPI. Namun sejauh ini mereka lebih berkonsentrasi membangun gerakan ekonomi.
Terkait situasi di Jakarta yang saat ini memanas, para simpatisan FPI di Kabupaten Blitar dan daerah sekitar, kata Gus Udin tidak terlihat membuat gerakan. Sejauh ini mereka tidak memperlihatkan gejala hendak menggelar aksi solidaritas dan semacamnya. "Tidak terlihat ada gerakan apapun. Namun harus tetap diwaspadai," pungkas Gus Udin.
(Arief Setyadi )