SLEMAN – Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan laporan terkini terkait status aktivitas Gunung Merapi, Senin (23/11/2020).
Laporan tersebut berupa hasil pantauan situasi dari CCTV puncak Gunung Merapi dan pencatatan kegempaan dalam kurun 6 jam terakhir.
Berdasarkan pencatatan pada periode Senin 23 November 2020 pukul 00.00-06.00 WIB, petugas menyampaikan asap kawah teramati berwana putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan menjulang 20 meter dari atas kawah.
“Pada periode ini terdengar suara guguran sebanyak satu kali yang terdengar dari pos pengamatan Babadan Magelang,” tulis penyusun laporan aktivitas Merapi, BPTTKG, Heru Suparwaka, Senin (23/11/2020).
Sementara untuk laporan mengenai guguran lava maupun aktivitas kegempaan pada periode pengamatan ini tercatat enam kali gempa guguran dengan amplitudo 2-66 mm dan lama gempa (durasi) 17-83 detik
Ada pula 14 kali gempa embusan dengan amplitudo 2 - 66 mm, dan lama gempa 6-19 detik. Ditambah dengan 105 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2-35 mm, S-P 0.3-0.5 detik dan lama gempa 4-14 detik
Lalu 10 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40-75 mm, dan lama gempa 11-25 detik serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2 mm dengan durasi 43 detik
Baca Juga : Gunung Merapi Alami Guguran Lava dari Tebing 1954, Ini Penjelasan BPPTKG
Status Gunung Merapi hingga saat ini masih berada di level III (Siaga)). Jarak aman yang direkomendasikan bagi masyarakat masih berada di radius 5 km dari puncak Merapi.
Baca Juga : Pengungsi Gunung Merapi di Magelang Bertambah Jadi 817 Orang
(Erha Aprili Ramadhoni)