MALANG - Pemkot Malang menerapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah setelah menemukan belasan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Sekda Kota Malang yang dinyatakan reaktif hasil rapid test dan terindikasi bergejala Covid-19. Akibatnya Balai Kota pun terpantau sepi.
Melalui Surat Edaran Wali Kota Malang yang dikeluarkan tanggal 27 November mengenai adanya penerapan WFH di lingkungan Pemkot Malang. Aturan tersebut diberlakukan per tanggal 30 November hingga 4 Desember 2020.
Dari pantauan di lokasi, Senin (30/11/2020), memang sejumlah ruangan Pemkot tampak lebih lengang dari biasanya. Hanya beberapa ASN yang beraktivitas dari Balai Kota Malang.
Semenetara ASN lainnya, melakukan pekerjaan dari rumah pasca edaran surat yang dikeluarkan Wali Kota Malang Sutiaji.
Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widianto membenarkan pemberlakuan work from home (WFH) pasca temuan belasan ASN yang reaktif berdasarkan hasil rapid test dilakukan secara reguler kepada jajaran ASN di lingkungan Pemkot Malang.
"Ada lebih dari 10, bahkan mencapai 15 orang yang reaktif dan mengarah kepada indikasi ke positif konfirmasi Covid-19," ujar Nur Widianto ditemui di Balaikota Malang.
Dari 15 orang ini disebut Widianto, sebagian besar berkomunikasi dan berinteraksi dengan Wali Kota Malang Sutiaji dan Sekda Kota Malang Wasto yang kini juga tengah sakit.
Baca Juga : Polisi Masih Cari Tersangka Kasus Kerumunan Massa Habib Rizieq
Baca Juga : Kaji Sekolah Tatap Muka, Pemkot Tangerang Tak Akan Memaksa Orangtua Murid
"Beberapa personal (yang reaktif hasil rapid test) itu adalah personal yang dalam aktivitas kesehariannya, relatif intens berkomunikasi dengan pak walikota, baik itu kegiatan administrasi atau kegiatan lapangan," tuturnya.
"Maka sesuai dengan SOP, beliau (Wali Kota Malang) mengambil sikap untuk work from home (bagi ASN) untuk mengurangi aktivitas di luar dan banyak beraktivitas melalui rumah," imbuhnya.
Widianto juga menyebut work from home ini sebagai antisipasi mengingat kondisi Sekda Kota Malang yang juga tengah dirawat di rumah sakit sejak Kamis 26 November 2020, dengan dua kali hasil rapid test reaktif. Namun hasil rapid test Wali Kota Malang Sutiaji non-reaktif.