Yoon telah mengklaim tidak bersalah selama bertahun-tahun, tetapi hanya diberikan persidangan ulang setelah polisi membuat terobosan dalam kasus tersebut tahun lalu.
Pada September lalu, polisi mengumumkan jika bukti DNA baru mengaitkan setidaknya beberapa pembunuhan Hwaseong dengan Lee Chun-jae, yang telah dipenjara sejak tahun 1994 karena pemerkosaan dan pembunuhan saudara iparnya. Bulan berikutnya, Lee mengaku melakukan 10 pembunuhan dan empat lainnya.
Pada persidangan ulang selama berbulan-bulan, pengacara Yoon berpendapat jika klien mereka yang saat itu masih berusia 22 tahun dipaksa polisi untuk mengaku.
Sata itu, Yoon bekerja sebagai tukang reparasi yang tidak berpendidikan dan memiliki penyakit polio masa kanak-kanak yang membuat kakinya pincang.
Yoon mengatakan dia diborgol di kamar selama tiga hari, tidak diizinkan untuk tidur, dan hampir tidak makan selama interogasi.
Pada Juli lalu, Kepala Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu Bae Yong-ju mengakui selama penyelidikan awal pada tahun 1989, polisi menyerang Yoon dan memaksanya untuk membuat pengakuan palsu.
“Kami sujud dan meminta maaf kepada semua korban kejahatan Lee Chun-jae, keluarga korban, dan korban penyelidikan polisi, termasuk Yoon,” terang Bae
Menurut seorang profesor psikologi forensik di Universitas Kyonggi Lee Soo-jung, pada 1980-an para tersangka penjahat di Korsel sering dibiarkan terjaga dalam waktu lama untuk mendapatkan pengakuan. Kurang tidur dianggap sebagai salah satu bentuk penyiksaan.
Melalui wawancara dengan CNN pada November lalu, Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional Korea Kim Chang-yong mengungkapkan polisi telah menggunakan kurungan ilegal dan teknik investigasi yang salah. Dia mengatakan keputusan untuk mengungkap kesalahan masa lalu menunjukkan komitmen polisi untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
Pembunuhan sadis ini juga sempat diangkat ke layar lebar “Memories of Murder” pada 2003.
Sementara itu, polisi telah mewawancarai terdakwa Lee Chun-jae sebanyak 52 kali selama hampir tujuh bulan sebelum dia mengakui semua kejahatan yang telah dilakukannya.
Lee menjelaskan dirinya tidak tahu mengapa dia tidak menjadi tersangka selama penyelidikan awal. Dia bahkan telah diinterogasi oleh polisi pada saat pembunuhan ketika dia memiliki jam tangan milik salah satu korban di tubuhnya.
(Susi Susanti)