Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

8 Bulan Dirawat Lawan Covid-19, Perawat Terharu Dapat "Kehidupan Kedua"

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 23 Desember 2020 |15:40 WIB
8 Bulan Dirawat Lawan Covid-19, Perawat Terharu Dapat
Foto: Reuters
A
A
A

CALIFORNIA – Bak artis terkenal, saat berjalan, Merlin Pambuan mendapatkan tepuk tangan riuh dan kegembiraan rekan-rekan perawat yang berjejer di lobi untuk bersuka cita atas kepulangannya dari rumah sakit.

“Ini adalah kehidupan kedua saya,” terangnya. Dia bersiap meninggalkan kamar rumah sakit, ditemani suaminya, Daniel, 63, dan putri mereka, Shantell, 33, seorang calon pekerja sosial yang menghabiskan waktu berbulan-bulan di samping tempat tidur ibunya.

Pambuan mencoba berjalan perlahan tanpa bantuan kursi roda atau alat bantu jalan, meskipun masih terhubung dengan oksigen tambahan.

Senin (21/12) menjadi bukti jika Pambuan berhasil melawan Covid-19 selama delapan bulan di rawat di rumah sakit.

Sebagai perawat veteran ICU yang tugasnya merawat pasien paling kritis di rumah sakit di Long Beach, California, Merlin Pambuan sangat menyadari dirinya rentan terkena Covid-19.

(Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Tajam, Warga Jepang Diminta Pakai Masker di Dalam Rumah)

Sejak musim semi lalu, dia dirawat di unit perawatan intensif St. Mary Medical Center, tempat kerjanya selama 40 tahun terakhir. Kondisinya sempat kritis usai dirinya pingsan karena obat penenang yang menyebabkan kelumpuhan. Dia pun harus hidup dengan bantuan ventilator untuk bernapas dan tube untuk makanan pun dipasangkan.

Kondisinya semakin kritis hari ke hari. Saking parahnya, keluarga sempat mendiskusikan akhir hidupnya. Namun keajaiban pun terjadi. Pambuan menunjukkan peningkatan.

Pada saat dia bangun dan bisa bernapas sendiri lagi, dia sudah terlalu lemah untuk berdiri. Tapi dia melawan dan berjuang selama berminggu-minggu dengan terapi yang menyakitkan untuk bisa berdiri dan bergerak lagi.

Dia akhirnya bisa merayakan ulang tahunnya yang ke 66 di bangsal rehabilitasi akut St. Mary pada akhir Oktober lalu.

Dengan dorongan dari staf perawat dan putrinya, Pambuan semakin bertekad untuk mendapatkan kembali mobilitas dan hidupnya.

“Saya berkata, saya akan melawan Covid-10 ini,” kenangnya, dikutip Reuters.

“Saya mulai menggerakkan tangan saya (dan) seorang ahli terapi fisik datang dan berkata, Oh, Anda menggerakkan tangan Anda, dan saya berkata, saya akan berjuang. Saya mencoba untuk menggoyangkan jari kaki saya. Saya akan melawannya,” terangnya.

Pambuan menghabiskan beberapa bulan terakhir tinggal di rumah sakit menjalani rehabilitasi fisik dan pernapasan. Kemudian akan melanjutkan penyembuhan dari rumah.

Pambuan mengaku merasa berhutang budi kepada rekan kerja atas perhatian yang benar-benar profesional, bersyukur atas dukungan orang-orang tersayang, dan yakin akan kekuatan optimisme.

“Jangan putus asa. Berjuang saja. Bertarunglah, karena lihat aku, Aku akan pulang dan berjalan,” ujarnya.

Sementara itu, spesialis perawatan paru dan kritis di St. Mary Dr. Maged Tanios mengatakan kesembuhan Pambuan sangat bermanfaat karena dia adalah bagian dari keluarga besar rumah sakit itu.

“Inilah tujuan hidup kami, melihat pasien kami pulang hidup-hidup dan dalam kondisi baik,” terangnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement