Untuk operasi pencarian malam hari, Basarnas masih mengandalkan operasional KRI Rigel TNI AL, KR Baruna Jaya BPPT, KN Ara Kemenkomarves, dan KN SAR Wisnu Basarnas, yang dilengkapi peralatan bawah air (underwater) seperti Multibeam Echosounder, Scan Side Sonar, Remotely Operated Vehicle (ROV), dan Ultra Short Base Line (USBL) transponder. Kapal-kapal tersebut menyisir 4 sektor.
Pada penyisiran tersebut, ROV masing-masing kapal akan mengirimkan citra. Jika citra itu masuk dalam obyek pencarian maka akan diberi marking (tanda) koordinat. Koordinat-koordinat itulah yang selanjutnya dicari dan dievakuasi oleh tim penyelam keesokan harinya.
Area pencarian bawah laut oleh tim penyelam juga telah dipersempit dan difokuskan pada posisi koordinat jatuhnya pesawat. Tim selam dibagi menjadi 4 sektor area. Masing-masing sektor luas areanya 15 meter persegi dengan kedalaman air 16,4 meter.
(Qur'anul Hidayat)