KANADA - Pasangan jutawan menyamar sebagai pembersih dan terbang 1.000 mil untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Seorang bos kasino dan istrinya yang berprofesi sebagai aktris menaiki jet pribadi ke bagian terpencil Kanada untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang ditujukan untuk komunitas First Nation lansia dan berisiko tinggi.
Pasangan multijutawan ini menyamar sebagai pekerja motel untuk mendapatkan vaksin virus corona yang ditujukan untuk penduduk setempat.
Pengusahan kasino asal Kanada, Rodney Baker, 55, dan istrinya Ekaterina Baker, 32 tahun, diduga terbang dengan pesawat pribadi lebih dari 1.000 mil, ke sebuah komunitas di Yukon tempat vaksin Moderna sedang dikirim.
Pasangan itu dihentikan petugas polisi yang telah diberi tahu staf klinik yang mencurigai permintaan mereka untuk naik ke bandara saat mereka kembali ke Vancouver.
Polisi mendakwa Bakers dengan dua dakwaan masing-masing di bawah Undang-Undang Tindakan Darurat Sipil Yukon, satu karena tidak mengisolasi diri dan yang lainnya karena tidak memberitahu perjalanan pada 21 Januari.
(Baca juga: Model Playboy Foto "Topless" di Gurun Dubai Tuai Kritikan)
New York Post melaporkan hukuman maksimum yang mereka hadapi masing-masing adalah denda hingga USD1.150 (Rp16 juta) atau enam bulan penjara.
“Secara efektif apa yang mereka lakukan adalah membahayakan komunitas kami dan tim isolasi kami, saya sangat marah pada semuanya,” terang Menteri Layanan Komunitas Yukon John Streicker kepada CBC pada Senin (25/1).
Menurut Yukon News, pasangan kaya itu diduga berbohong kepada pekerja di klinik tentang tempat mereka tinggal dan bekerja.
(Baca juga: Surat Rahasia Ribuan Tahun Ungkap Keterlibatan Perempuan dalam Perdagangan Kuno)
Streicker mengatakan pasangan itu menimbulkan kecurigaan ketika mereka meminta tumpangan ke bandara setelah menerima foto mereka.
Petugas yang mencari pasangan itu, pertama-tama pergi ke Whitehorse terdekat agar merea dikarantina tetapi akhirnya menemukan mereka di bandara, bersiap untuk terbang kembali ke Vancouver.
“Kami hanya tidak mengantisipasi bahwa ada orang yang melakukan hal ini untuk secara efektif menipu tim agar mendapatkan vaksinasi, dan saya pikir kami semua merasa sangat tersinggung dengan semuanya,” lanjutnya.
Pada Minggu, Baker dilaporkan mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Great Canadian Gaming Corporation yang dilaporkan menghasilkan USD10,6 juta (Rp149 miliar) pada 2019.
Diketahui, staf di sebuah klinik keliling di Beaver Creek telah memberikan vaksin kepada sekitar 100 penduduk setempat, yang kebanyakan adalah anggota White River First Nation.
The White River First Nation mengutuk tindakan pasangan itu dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (23/1).
“Kami sangat prihatin dengan tindakan individu yang menempatkan orang tua dan orang yang rentan dalam risiko untuk melompati batas untuk tujuan egois,” ungkap pemimpin The White River First Nation Angela Demit.
“Meskipun kami memahami banyak orang ingin segera mendapatkan vaksinasi, tidak tepat untuk mengabaikan aturan yang berlaku dan mendekati komunitas kami dengan cara ini,” bebernya.
(Susi Susanti)