DUBAI – Uni Emirat Arab (UEA) bertaruh kepada pasar untuk tuntutan hukum berbasis ruang angkasa, yang berkembang, dengan meluncurkan Pengadilan Luar Angkasa global. Langkah ini dilakukan sebelum munculnya gelombang litigasi karena aktivitas komersial di luar angkasa berkembang.
Pengadilan baru, yang diluncurkan di bawah naungan Pusat Keuangan Internasional Dubai (DIFC), akan menyelesaikan sengketa komersial dan pelanggaran perjanjian antara dua atau banyak pihak. DIFC, sebuah pusat arbitrase independen, meniru hukum umum Inggris dan sudah berfungsi sebagai tempat bagi perusahaan internasional untuk menyelesaikan perbedaan mereka.
BACA JUGA: Catat Sejarah, UEA Berhasil Luncurkan Satelit ke Mars
Kebutuhan yang dirasakan akan pengadilan luar angkasa sektor swasta telah tumbuh seiring dengan komersialisasi ruang angkasa dan planet. Sementara pemerintah dan badan antariksa mereka sudah tunduk pada perjanjian, resolusi, dan konvensi internasional tentang apa yang mereka bisa dan tidak bisa lakukan di luar atmosfer Bumi, entitas komersial, seperti Amazon dan SpaceX, mempertaruhkan klaim mereka atas bagian mereka sendiri dari keuntungan yang mungkin didapat dari antariksa.
"Pengadilan Luar Angkasa adalah inisiatif global yang akan beroperasi secara paralel, membantu membangun jaringan dukungan peradilan baru untuk melayani tuntutan komersial yang ketat dari eksplorasi ruang angkasa internasional di abad ke-21," kata Ketua Mahkamah Agung untuk DIFC Zaki Azmi, pada Senin (1/2/2021).
BACA JUGA: Wahana Antariksa Milik UEA Bergerak Menuju Mars
UEA menjadi negara Timur Tengah pertama yang mengeluarkan undang-undang antariksa tahun lalu, yang meletakkan dasar bagi aktivitas ruang angkasa komersial di masa depan.
Dubai telah bekerja dengan mantap untuk membuat jejaknya di luar angkasa, mengirim astronot pertamanya ke luar angkasa pada 2019 dan menindaklanjutinya dengan wahana penyelidik (probe) bernama 'Hope' pada 2020. Jika perjalanannya berhasil, wahana itu akan menjadi wahana Arab pertama yang menjelajahi Mars, meskipun wahana itu akan tetap berada di orbit memantau atmosfer planet merah daripada mencoba mendarat.