JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyebut agar Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro berjalan efektif maka pemerintah harus menguatkan hubungan timbal balik dengan masyarakat. Dengan hal itu, maka pemerintah dapat membuat masyarakat sadar bahwasanya aturan yang dibuat akan berdampak positif kepada diri mereka sendiri terkait pencegahan Covid-19.
"Membuat satu program atau respons terhadap situasi ini yang memang asalnya dari, oleh, dan untuk masyarakat. Pemerintah juga harus memfasilitasi ya, misalnya ada kader kesehatan, masyarakat itu jangan sampai berobat sendiri, mengobati sendiri. Selama ini kan itu yang terjadi, sehingga pada akhirnya buruk karena tidak terkoordinasi," tuturnya ketika dihubungi, Minggu (7/2/2021).
Baca Juga: Seluruh Daerah Baiknya Belajar Penerapan PPKM di Jakarta dan Jabar
Dia menjelaskan, pelibatan tokoh-tokoh masyarakat setempat harus diperkuat. Hal itu dikarenakan, masyarakat akan lebih nyaman untuk berkomunikasi terkait keluhan yang dialaminya.
"Harus ada penguatan di level masyarakat kita, bisa buat suatu program pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan tokoh-tokoh. Ada keterlibatan tokoh ini, agar masyarkat tidak ragu-ragu dan lebih terbuka. Tidak merasa ada orang asing, nah bisa dibangunlah seperti itu," ucapnya.
Selain itu, dengan adanya pelibatan tokoh masyarakat, maka imbauan yang diberikan akan jauh lebih efektif. Ketimbang, katanya, menerapkan sanksi-sanksi yang menggunakan prinsip hukum pidana.
"Masalah penerapan protokol kesehatan itu bisa sedikit teratasi karena yang mengingatkan itu orang-orang atau tokoh disitu. Akan jauh ya lebih efektif dibandingkan sanksi pidana," katanya.