JAYAPURA - Helikopter jenis MI-8MTV-I dengan Nomor Registrasi UP-MI815 milik maskapai Initrade Persada Nusantara mendarat darurat di lapangan sepak bola Kampung Benyom Jaya, Distrik Nimbokrang Kabupaten Jayapura, Papua Minggu (7/2/2021) sore.
Heli terbang dari Bandara Adven Doyo Baru Sentani menuju Timika untuk droping logistik. Namun, akibat cuaca buruk, helikopter yang membawa serta 14 kru dan staf perusahaan ini akhirnya mendarat di Distrik Nimbokrang.
Helikopter sempat berputar-putar di atas Kampung Nimborang dan Benyom Jaya, hingga mrmbuat warga kaget.
Helikopter yang dipiloti Capt Oleksii Legory Chev dan Co Pilot Valeria Chomomorets ini juga digunakan BPBD. Dalam penerbangan tersebut, helikopter juga dinaiki Dirut Intrade Persada Nusantara Satya Graha Utama dan Kepala Logistik Supriyono dan Kepala Operasi Polikarpus Dopo.
Pelaksana tugas (Plt) Kapolsek Nimbokrang Ipda Priyono mengatakan, helikopter tersebut berputar-putar mencari titik pendaratan hingga sejam diatas Distrik Nimbokrang.
"Helikopter ini tidak ada kendala teknis, tapi karena cuaca buruk. Tujuannya sebetuknya ke Timika, namun karena cuaca hingga mendarat di Lapangan Bola Benyom Jaya," kata Kapolsek.
Dia menjelaskan, herli tersebut sebelumnya mendarat dilahan garapan warga, hingga berpindah akibat kontur tanah yang tidak padat.
"Jadi warga sempat bingung dengan helikopter yang berputar-putar di atas langit Nimbokrang sekitar satu jaman. Ini berpindah beberapa kali karena tanah tidak stabil," katanya.
Sementara Igor T, engginer helikopter tersebut mengatakan, cuaca buruk diketahui sebelumnya saat akan lepaslandas ke Timika, namun dikatakam tidak semua jalur penerbangan cuacanya buruk.
"Jadi memang cuaca kurang baik, namun tidak semua, sehingga kita take-off, namun sekitar sejam penerbangan, cuaca memburuk, hingga pilot memutuskan untuk kembali ke Doyo," kata Igor.
Namun, ternyata cuaca di Sentani juga memburuk, sehingga diputuskan untuk re-posisi, dan ditemukanlah pendaratan di Nimbokrang.
"Sebetulnya tadi kita juga lihat spot yang bisa didarati, hanya karena berdekatan dengan perkampungan kami khawatir akan menerbangkan atap rumah warga, sehingga kami mencari titik lain dan didapati diwilayah ini (Benyom Jaya)," katanya.
Dikatakan, rencana terbang kembali sebetulnya sekitar pukul 17.00 WIT , namun akibat cuaca belum juga membaik hingga diputuskan besok.
(Khafid Mardiyansyah)