Kluge mengatakan mutasi adalah normal dan virus mencoba untuk beradaptasi dengan orang yang terinfeksi, tetapi penyebaran mutasi yang cepat menjadi perhatian mereka.
Dia menambahkan bahwa WHO sedang memantau dengan cermat keefektifan vaksin yang dikembangkan untuk melawan COVID-19 karena jenis virus yang cepat menyebar. Kluge mengatakan bahwa vaksin dapat diubah berdasarkan mutasi baru jika perlu dan tidak perlu diproduksi dari bawah ke atas.
BACA JUGA: Terungkap, Pembantaian Orang Yahudi di Kamar Gas Rahasia Nazi
Menurutnya, mutasi tidak akan membuat virus di luar kendali tetapi mencatat bahwa negara-negara yang sistem perawatan kesehatannya sudah di bawah tekanan dapat berada di bawah tekanan yang lebih besar, sehingga perlu untuk menanggapi mutasi dengan sangat serius.
Kluge menunjukkan bahwa masalah terbesar akan muncul ketika mereka yang divaksinasi berada di lingkungan yang sama dengan yang tidak, sehingga penjadwalan menjadi faktor yang sangat penting.
(Rahman Asmardika)