INGGRIS - Musim semi identik dengan musim pernikahan. Namun, bagaimana pernikahan bisa berlangsung di Eropa, seperti di Inggris, yang telah berulang kali memberlakukan lockdown ketat?
Sejak pemerintah Inggris melonggarkan lockdown baru-baru ini, acara-acara pernikahan memang diizinkan berlangsung. Namun, acara-acara itu dibatasi hanya dihadiri enam orang, selain yang memimpin upacara pernikahan, seperti pendeta.
Jadi, tidak heran melihat deretan kursi di gereja itu kosong. Musik yang mengalir pun berasal dari rekaman yang diputar melalui pengeras suara. Pengantin perempun pun harus berjalan sendirian, sementara pendampingnya menuju altar, seperti sang ayah, harus berjalan dua meter di belakangnya. Sanak dan kerabat lainnya dari pasangan pengantin hanya bisa menyaksikannya secara online.
Pasangan Danielle dan Oliver Daveport, termasuk pasangan pertama yang mengambil kesempatan itu. Semua persyaratakan itu tidak mengecilkan hati Danielle. Ia bahagia bisa menikah pada Senin (29/3) lalu.
(Baca juga: Wanita Ini Telanjang di Depan Polisi Sambil Menghina, Motifnya Terungkap)
"Ini sangat berarti bagi kami. Kami memang ingin menikah sebelum putra kami lahir. Itu adalah pertimbangan utamanya. Kami tadinya berpikir kami tidak mungkin akan bisa menikah sebelum putra kami dilahirkan,” kata Danielle.
Oliver pun sependapat dengan Danielle.