“Saya dilarang pergi ke sekolah. Tapi, setelah mendapatkan suaka di Kanada, impian saya terwujud untuk kembali ke sekolah. Hari pertama sekolah, ketika duduk di samping teman sekelas, saya menangis. Namun, itu adalah air mata kebahagiaan," tuturnya.
Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau bertemu Zareen dan menjanjikan dukungan sepenuhnya.
“Selain banyak hal, bantuan terbesar pemerintah Kanada adalah untuk perawatan wajah saya. Mereka membiayai 15 operasi sejauh ini," katanya.
Zareen mengungkapkan meski suaminya melakukan beberapa tindakan yang kejam, pendapatnya tidak dinilai penting di Afghanistan. Sekarang, ia memperjuangkan ribuan suara yang tak terdengar dengan berbicara di hadapan publik.
(Baca juga: Demonstran Anti-kudeta Militer Myanmar Buat Telur Paskah dengan Simbol Perlawanan)