Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

2 Pangkalan Udara Myanmar Diserang, Ledakan dan Tembakan Roket Terlihat

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 29 April 2021 |14:24 WIB
2 Pangkalan Udara Myanmar Diserang, Ledakan dan Tembakan Roket Terlihat
Serangan milisi etnis Karen terhadap pos penjagaan militer Myanmar di perbatasan Thailand, 28 April 2021. (Foto: Reuters)
A
A
A

YANGON – Pelaku tak dikenal melancarkan serangan di dua pangkalan udara Myanmar pada Kamis (29/4/2021), dengan ledakan dilaporkan di satu pangkalan dan tembakan roket terlihat di pangkalan lain, kata media dan seorang saksi mata.

Serangan itu terjadi setelah tiga bulan kekacauan di Myanmar yang dipicu oleh kudeta militer 1 Februari. Tidak ada klaim tanggung jawab atau konfirmasi atas korban dalam serangan itu.

BACA JUGA: Pertempuran Sengit Pecah di Perbatasan Myanmar - Thailand

Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.

Dalam serangan pertama pada Kamis, tiga ledakan mengguncang pangkalan udara dekat pusat kota Magway pada dini hari, Kantor Berita Delta melaporkan dalam sebuah posting di Facebook.

Pemeriksaan keamanan ditingkatkan di jalan-jalan di luar pangkalan setelah ledakan, kata portal berita itu.

Kemudian, lima roket ditembakkan ke salah satu pangkalan udara utama negara itu, di Meiktila, di timur laut Magway, kata reporter Than Win Hlaing, yang berada di dekat pangkalan pada saat itu, dalam sebuah pos.

Dia juga memposting klip video yang menyertakan suara roket yang terbang di atas kepala diikuti dengan ledakan. Reuters tidak dapat memverifikasi klip tersebut.

Sejak penggulingan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi, protes pro-demokrasi telah mengguncang kota-kota, dan militer telah menindak dengan kekuatan mematikan, menewaskan 756 orang, menurut sebuah kelompok aktivis.

BACA JUGA: Aktivis Myanmar Kritik Konsensus ASEAN, Berjanji Lanjutkan Demonstrasi

Pertempuran antara militer dan pemberontak etnis minoritas juga berkobar sejak kudeta dengan militer melancarkan banyak serangan udara di tanah perbatasan di utara dan timur.

Meski konflik di daerah perbatasan antara pemberontak dan militer Myanmar telah terjadi selama beberapa dekade, serangan terhadap fasilitas militer di daerah pusat jarang terjadi.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement