Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

6 Bulan Setelah Pilpres AS, Trump Sebut Kekalahannya dari Biden "Kebohongan Besar"

Agregasi VOA , Jurnalis-Selasa, 04 Mei 2021 |14:43 WIB
6 Bulan Setelah Pilpres AS, Trump Sebut Kekalahannya dari Biden
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah kalah dalam pemilihan kembali dari Joe Biden pada November 2020. Namun, enam bulan setelah pemilihan presiden tersebut, dia masih terus mengklaim dirinya telah dicurangi.

Hal ini membuat para petinggi Partai Republik masih bertikai satu sama lain dan juga dengan Trump terkait keabsahan kemenangan Biden.

BACA JUGA: FBI Geledah Rumah dan Kantor Pengacara Mantan Presiden Donald Trump

“Pemilihan Presiden 2020 yang curang mulai hari ini dikenal sebagai the big lie (kebohongan besar)!” kata Trump dalam pernyataannya yang baru sebagaimana dilansir VOA.

Komentar Trump dari rumahnya di Florida itu meminjam istilah “big lie” yang digunakan oleh lawan-lawan politiknya untuk menggambarkan klaim yang disampaikannya berulangkali bahwa ia menang dalam pilpres November lalu.

Trump kalah telak dalam pilpres tersebut. Ia meraih 232 kursi elektoral, dibanding Biden yang meraih 306 kursi elektoral – mekanisme yang menjadi indikator kemenangan dalam pilpres Amerika. Sementara jika dilihat dari jumlah suara terbanyak, Trump memiliki kurang dari 7 juta suara dibanding Biden.

BACA JUGA: Resmi! Trump Lolos Pemakzulan untuk Kedua Kalinya

Sesudah pernyataan Trump pada Senin (3/5/2021), salah satu pengecamnya yang paling keras, anggota DPR Liz Cheney dari negara bagian Wyoming, mencuit “Pemilihan Presiden 2020 tidak dicurangi. Siapa saja yang mengklaim hal itu menyebarkan the big lie, menutup mata pada aturan hukum dan meracuni sistem demokratik kita.”

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement