CHINA - Tren membeli ‘hewan misterius' melalui pos di dalam kotak telah menyebabkan banyak hewan itu mati.
Bisnis menjual hewan hidup yang dikirim melalui pos sedang naik daun di China. Hewan yang dikirim bisa anjing, kucing, kura-kura, dan bahkan laba-laba.
Tren ini dimulai saat Pop Mart mengeluarkan kotak mainan misteri. Pop Mart adalah perusahaan bernilai miliaran dolar. Kemudian vendor online itu pun mengikuti tren ini, tapi mengganti mainan dengan hewan peliharaan misterius.
Hewan-hewan yang dikirimkan harus dijejalkan ke dalam paket dan menunggu untuk dikirim ke seluruh negeri.
Organisasi kesejahteraan hewan di Chengdu, China, menemukan bukti yang mengerikan dalam jumlah besar pada Senin (3/5) malam.
Tumpukan kotak siap dikirim ke depot logistik setempat yang berisi kucing dan anjing hidup.
Hewan-hewan ini tiba di depot di dalam peti yang disamarkan agar terlihat seperti pengiriman ekspres reguler dan akan dikirim ke berbagai kota di seluruh negeri.
Sixth Tone melaporkan relawan dari kelompok kesejahteraan hewan mencoba membantu hewan dengan memberi mereka air glukosa dengan jarum suntik melalui lubang di peti.
Namun, tidak semua hewan bisa bertahan dan selamat. Empat hewan mati pada Selasa (4/5).
Banyak toko yang telah menawarkan paket kotak dengan hewan misterius sejak Januari lalu dan telah aktif di platform seperti Taobao dan Pinduoduo.
Dalam kebanyakan kasus, pembeli tidak diperbolehkan memilih hewan ras tertentu atau mengembalikan hewan.
(Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Meroket, Nepal Digadang-gadang Jadi India Kedua)
Mengirim hewan hidup di pos dalam paket pengiriman ekspres reguler adalah ilegal. Tetapi hal ini masih ditemukan di China.
Menurut Zhou, seorang anggota kelompok keselamatan hewan, di kota, beberapa orang mendengar hewan melolong di dalam depot selama dua minggu.
“Sebagian besar kotak kiriman menyatakan hewan tersebut adalah keturunan dari ras anjing yang mahal, tetapi mereka hanyalah anjing pedesaan,” terangnya.
“Orang-orang membelinya, dan begitu mereka menemukan mereka tidak menyukai apa yang ada di kotak buta, mereka mengembalikan hewan-hewan itu atau meninggalkannya begitu saja,” lanjutnya.
Para aktivis memposting foto dan video hewan ke media sosial China dan kemudian menuai banyak protes kemarahan.
Melalui Weibo, situs mikroblog China, warganet mengutuk vendor dan pelanggan, perusahaan logistik dan penegak hukum yang memungkinkan perdagangan itu terjadi.
Terkait hal ini, polisi mengatakan kepada media lokal bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk menangani masalah tersebut.
Sementara itu, sebuah pernyataan dari ZTO Express, perusahaan logistik yang memiliki pusat pengiriman tersebut, mengatakan salah satu direktur keamanan perusahaan ditangguhkan setelah insiden tersebut.
Hewan yang selamat dari gudang telah dipindahkan ke toko hewan lokal tempat mereka dikarantina. Setelah itu, hewan-hewan akan dibawa ke pusat penyelamatan dan setiap hewan yang sakit akan dirawat.
(Susi Susanti)