Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Harkitnas, Polda Bali Gelar Silaturahmi Kebangsaan Bersama Ketua MPR & Gus Miftah

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 20 Mei 2021 |19:19 WIB
Harkitnas, Polda Bali Gelar Silaturahmi Kebangsaan Bersama Ketua MPR & Gus Miftah
Foto: Istimewa
A
A
A

Danu ingin Bali menjadi lokasi dari wajah keberagaman dan kemajemukan Indonesia pada tingkat regional maupun internasional. Dia ingin semua pihak menjaga Bali yang dijuluki the island of tolerance, the island of gods, the island of peace and love, and the island of paradise.

Menurut dia, kebudayaan lokal Bali tidak berubah tanpa harus menutup diri dari budaya lain maupun budaya internasional pada kehidupan sosial masyarakat di Pulau Dewata.

Sementara itu, Gus Miftah menilai bahwa hal yang membuat Indonesia terpecah adalah karena belum memahami arti bhineka. Kata dia, bangsa Indonesia banyak belum memahami makna dari kebhinekaan sehingga terjadi adanya perpecahan yang diakibatkan oleh diskriminasi agama.

"Dulu saat saya SD saya diajarkan untuk mencintai negara melalui pelajaran PMP kebangsaan, kita diperintahkan untuk menghafal nama nama pahlawan, menghafal lagu lagu kebangsaan. Sehingga orang orang saat ini mudah diprovokasi dengan isu SARA,” kata Gus Miftah.

Menurut dia, Indonesia berbeda dengan bangsa Arab karena dipersatukan dengan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa. "Apa yang mempersatukan itu rasa senasib sepenanggungan, satu idiolegi yang sama yaitu Pancasila. Pancasila sampai saat ini mampu menjadi alat pemersatu," ucap dia.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menambahkan, tantangan bangsa Indonesia kedepannya adalah perbedaan suku, ras dan agama. Dia menerangkan bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak pada fase krisis ekonomi, kesehatan, sosial, hingga politik. Pemerintah, lanjut dia, saat ini sedang bekerja keras untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement