Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Israel Terima Gelontoran Dana Rp55 Triliun per Tahun dari AS, Termasuk untuk Sistem Kubah Besi

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 25 Mei 2021 |05:41 WIB
Israel Terima Gelontoran Dana Rp55 Triliun per Tahun dari AS, Termasuk untuk Sistem Kubah Besi
AS gelontorkan dana bantuan Rp55 triliun ke Israel (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadapi berbagai pertanyaan dari sebagian orang di partainya sendiri, Partai Demokrat tentang jumlah bantuan AS yang diberikan kepada Israel.

Di antara mereka yang mengangkat masalah itu adalah Senator Bernie Sanders. Ia mengatakan AS harus "memperhatikan dengan seksama" bagaimana dana itu digunakan.

Lalu apa saja yang diterima Israel dan digunakan untuk apa saja bantuan itu?

Berapa besar bantuan AS untuk Israel?

Pada 2020, AS memberikan USD3,8 miliar (sekitar Rp55 triliun) dalam bentuk bantuan kepada Israel. Ini merupakan bagian dari komitmen tahunan jangka panjang yang dibuat di masa pemerintahan Presiden Barack Obama.

Menurut according to the Congressional Research Service (CRS), hampir seluruh bantuan yang disalurkan tahun lalu adalah bantuan militer.

Kesepakatan yang diteken oleh mantan Presiden Obama pada 2016 itu direncanakan berlaku hingga tahun 2028. Dengan demikian total bantuan militer yang akan diterima Israel mencapai USD38 miliar (sekitar Rp546 triliun).

(Baca juga: Konflik Hamas dan Israel Terus Memanas, Ini Sejarah Panjang Konfrontasi Keduanya)

 Jumlah ini lebih besar dibanding kesepakatan di bawah mantan Presiden George W Bush, totalnya USD30 miliar (Rp430 triliun) selama satu dekade.

Di samping itu, tahun lalu AS memberikan bantuan USD5 juta (Rp72 miliar) untuk penempatan migran di Israel.

Negara itu menerapkan kebijakan yang telah lama berlaku untuk menerima orang Yahudi dari negara-negara lain sebagai warga negara Israel.

  • Bagaimana Israel membelanjakan uang AS?

Selama bertahun-tahun, AS telah membantu Israel mengembangkan salah satu militer termaju di dunia, dengan dana itu, Israel mampu membeli peralatan militer canggih dari AS.

Sebagai contoh, Israel membeli pesawat tempur 50 F-35, yang bisa digunakan untuk meluncurkan serangan rudal, 27 di antaranya telah dikirimkan dengan harga sekitar USD100 juta (Rp1,4 triliun) per unit.

Tahun lalu, Israel juga membeli delapan pesawat Boeing 'Pegasus' KC-46A dengan harga diperkirakan mencapai USD2,4 miliar (Rp34 triliun). Pesawat itu mampu mengisi bahan bakar di udara seperti untuk pesawat F-35 .

Dari dana USD3,8 miliar (Rp55 triliun) yang diberikan kepada Israel pada 2020, sebanyak USD500 (Rp7 juta) digunakan untuk pertahanan rudal, termasuk investasi sistem Kubah Besi dan sistem-sistem lain yang dapat mencegat serangan roket ke wilayah Israel.

(Baca juga: PBB Prihatin Kehancuran Gaza Akibat Serangan Israel, 300 Gedung Hancur, 1.000 Rumah Ambruk)

Sejak 2011, AS menyumbang secara keseluruhan USD1,6 miliar (Rp23 triliun) untuk sistem pertahanan Kubah Besi.

Selain itu, Israel membelanjakan dana jutaan dolar bersama AS untuk mengembangkan teknologi militer, misalnya sistem untuk mendeteksi terowongan yang digunakan untuk menyusup ke wilayah Israel.

Pemerintah Israel membelanjakan dana besar untuk peralatan militer, pelatihan, dengan menggunakan dana bantuan itu sebagai upaya mengimbangi statusnya sebagai negara lebih kecil dibanding negara-negara lain di kawasan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement