JAKARTA - DKI Jakarta, ternyata terdapat tempat-tempat hunian prasejarah. Hal ini dapat diketahui dari temuan-temuan yang diperoleh dalam berbagai penggalian ilmiah di beberapa situs di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Hasan Djafar (1987) menyatakan bahwa sekurang-kurangnya ada enam buah situs kepurbakalaan prasejarah yang telah dapat dinyatakan sebagai bekas tempat hunian manusia prasejarah. Demikian dilansir dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980, yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Situs-situs itu adalah: Pejaten, Kampungkramat, dan Condet-Balekambang yang ketiganya terletak di daerah aliran sungai Ciliwung, Bukit Sangkuriang, dan Kelapadua yang keduanya terletak di sebelah selatan perbatasan wilayah DKI Jakarta dengan Kabupaten Bogor; dan situs Buni yang terletak di sebelah timur perbatasan wilayah DKI Jakarta dengan Kabupaten Bekasi, di daerah pantai utara dan terletak antara Kali Bekasi dan Kali Cilamaya.
Baca juga: Jangan Main-main, Tim Pemburu Covid-19 Diterjunkan Intai Para Pelanggar Prokes di Jakarta
Besar kemungkinan deretan nama-nama tempat hunian prasejarah itu masih dapat diperpanjang, mengingat bahwa di antara 68 situs prasejarah yang telah dikenali baru 27 yang telah digali secara ilmiah.
H Th Verstappen dalam telaah geomorfologisnya mengenai pembentukan garis pantai pada Teluk Jakarta, telah memberikan taksiran bahwa dataran "kipas aluvial" yang meliputi wilayah Jabotabek (Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi) terbentuk sekitar 5000 tahun yang lalu.
Berdasarkan analisis "Carbon14" atas temuan tulang dari situs Pejaten dapat ditetapkan umur relatif dari temuan situs tersebut, yaitu sekitar antara tahun 1000 Sebelum Masehi dan 500 Masehi.
Jenis-jenis temuan di situs ini memberikan petunjuk mengenai tahap perkembangan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Dari penemuan alat-alat besi, benda-benda perunggu, serta fragmen cetakan terbuat dari tembikar untuk mencetak benda-benda logam, dapat ditetapkan bahwa situs tersebut menunjukkan tahap kebudayaan perundagian.
Baca juga: Menyedihkan, di Atas Situs Kerangka Manusia Prasejarah Dibangun Puskesmas