Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

HUT Ke-494 DKI Jakarta, Ini 4 Gubernur yang Paling Fenomenal

Tim Okezone , Jurnalis-Selasa, 22 Juni 2021 |06:36 WIB
HUT Ke-494 DKI Jakarta, Ini 4 Gubernur yang Paling Fenomenal
Ilustrasi (Foto : Okezone.com)
A
A
A

SEABGAI Ibukota Indonesia, DKI Jakarta selalu disorot khalayak dalam negeri bahkan dunia internasional.

Di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-494, layaknya kita mengetahui siapa saja Gubernur yang paling fenomenal yang pernah memimpin kota ini. Mereka, dikenal rajin memproduksi kebijakan "nyeleneh" hingga menuai banyak kontroversi.

Berikut daftarnya:

1. Ali Sadikin (Gubernur Jakarta April 1966-Juli 1977)

Ali Sadikin diangkat sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Soekarno pada 28 April 1966, menggantikan Soemarno. Dalam situs resmi Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pada awal kepemimpinannya Ali terlebih dahulu membenahi sistem birokrasi yang selama ini melekat di tubuh pemerintahan ibukota.

Selanjutnya, ia dengan cekatan membangun gelanggang olahraga dan remaja yang tersebar di 5 wilayah.

Gubernur yang dikenal memiliki kedisiplinan tinggi ini membuat beberapa kebijakan kontroversial di Jakarta.

Dilansir dari berbagai sumber, kebijakan-kebijakan Ali yang dinilai nyeleneh adalah membuka tempat hiburan malam demi asupan pajak ke APBN, sehingga Jakarta mampu melakukan pembangunan lain di berbagai sektor. Adapula pelegalan judi dan melokalisasi pelacuran.

Pada masa itu, daerah Senen dan Kramat Raya memang terkenal sebagai lokasi pelacuran, pemberantasan pelacuran juga dinilai Ali sebagai suatu masalah yang sulit. Dirinya berulang kali melakukan peninjauan dan pendataan maksimal ke daerah tersebut, sebelum akhirnya melokalisasi para pekerja seks ke Kramat Tunggak.

Ali mendapatkan penghargaan karena pengabdiannya kepada masyarakat pada 31 Agustus 1971 dengan nama ‘Anugerah Magsaysay’. Ia tutup usia pada 20 Mei 2008.

2. Sutiyoso (Gubernur Jakarta Oktober 1997-Oktober 2007)

Masa jabatan Sutiyoso tergolong tidak sebentar. Banyak kebijakan yang ia ciptakan menuai tanda tanya bahkan kontroversi dari masyarakat. Contohnya adalah keputusan menghadirkan sarana transportasi Trans Jakarta di tengah kota Jakarta yang kian padat.

Tentunya, Trans Jakarta membutuhkan jalur sendiri yang disediakan Sutiyoso di sisi jalan utama Jakarta. Hal ini dianggap hanya menambah kemacetan Jakarta. Namun, saat ini Trans Jakarta sudah menjadi moda transportasi andalan ibukota.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement