Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Astaga! Obat Harga Rp17.000 Dijual Rp100 Ribu

Taufik Budi , Jurnalis-Selasa, 13 Juli 2021 |04:01 WIB
Astaga! Obat Harga Rp17.000 Dijual Rp100 Ribu
Ilustrasi (Foto : Shutterstock)
A
A
A

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta tak ada yang main-main terkait ketersediaan obat di Jawa Tengah. Pernyataan Ganjar itu disampaikan usai memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin 12 Juli 2021.

Dalam rapat itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni melaporkan ada apotek yang menjual salah satu jenis obat melebihi harga eceran tertinggi (HET).

"Dalam sidak kemarin, kami menemukan ada apotek yang menjual obat di atas HET. Sudah kami tindak bersama jajaran kepolisian," kata Sri Sumarni kepada Ganjar.

Obat yang dijual adalah Azithromycin Dihydrate 500 mg, yang merupakan salah satu obat yang masuk dalam ketentuan Menkes di masa PPKM Darurat. Sesuai HET, obat itu dihargai Rp1.700 perbutir atau Rp17.000 per strip. Namun oleh apotek di Grobogan itu, dijual Rp100.000 per strip.

Ganjar mendukung upaya penegakan hukum bagi pihak-pihak yang mencoba mempermainkan obat-obatan di Jateng. Ganjar menegaskan tidak boleh ada lagi oknum yang bermain dengan hal itu.

"Itu mungkin bisa terjadi di tempat lain. Kenapa kepolisian dan kejaksaan diperintahkan turun, agar tidak ada yang main-main," kata Ganjar.

Maka yang dilaporkan di Grobogan tadi lanjut dia, sudah tepat karena ditindak dengan tegas.

"Mesti disikat betul. Agar kita bisa tenang. Nggak boleh ada yang main-main. Kalau obatnya saja sulit, ada yang main-main. Sikat semuanya," kata Ganjar.

Baca Juga : Polisi: Azithromcyin yang Ditimbun Bisa Digunakan 3 Ribu Pengidap Covid-19

Meski begitu, Ganjar meminta pemerintah pusat melakukan penyesuaian dalam penentuan HET obat. Sebab, banyak kasus terjadi bahwa HET ya"Jadi harus disesuaikan. Tapi intinya tidak boleh ada yang main-main soal ini," pungkasnya. Baca: Kapal Tanker Pertamina Terbakar, PT MOS Pastikan Tak Ada Korban Jiwa.

"Ketika pemerintah menentukan HET, saya sarankan disesuaikan dengan HET dari pabrikan. Kalau pabrikan sudah terlanjur mengeluarkan dan itu lebih tinggi, maka harus disesuaikan," tuturnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement