Di sisi lain, negara-negara dengan akses terbatas ke vaksin mengalami gelombang infeksi baru, melihat erosi kepercayaan publik. "Serta meningkatnya kesulitan ekonomi, dan, dalam beberapa kasus, meningkatkan kerusuhan sosial", tambahnya.
Para ahli mengatakan, bahwa sebagai akibatnya banyak negara banyak keputusan kebijakan yang semakin berbeda yang menangani kebutuhan nasional yang sempit yang menghambat pendekatan yang harmonis untuk respon global.
Mereka menambahkan bahwa penggunaan masker, jarak fisik, kebersihan tangan, dan peningkatan ventilasi ruang dalam ruangan tetap menjadi kunci untuk mengurangi penularan.
Mereka menggarisbawahi kebutuhan untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi setiap negara pada bulan September dan pembagian vaksin antara negara kaya dan negara miskin.
"Banyak negara sekarang telah memvaksinasi populasi prioritas mereka, direkomendasikan bahwa dosis harus dibagi dengan negara-negara yang memiliki akses terbatas sebelum memperluas program vaksinasi nasional ke kelompok risiko yang lebih rendah," tuturnya.
(Angkasa Yudhistira)