AUSTRALIA - Kota-kota di Australia menggelar unjuk rasa menentang pembatasan ketat (lockdown) yang diberlakukan untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19.
Ribuan orang berkumpul di Sydney, dengan unjuk rasa yang lebih kecil digelar di Melbourne dan Brisbane.
Orang-orang menyerukan "kebebasan!" sambil berjalan beriringan menuju pusat kota Sydney. Polisi mengatakan mereka telah menangkap 57 orang.
Pemerintah Australia memberlakukan kembali lockdown di seluruh negeri di tengah lonjakan infeksi baru.
Kedatangan virus corona varian Delta yang sangat mudah menular telah menantang strategi yang sebelumnya diterapkan Australia yaitu menutup perbatasan, mengkarantina, dan lockdown cepat yang telah menjaga jumlah kasus tetap rendah.
Tingkat vaksinasi Australia masih yang terendah di antara negara-negara maju, dengan kurang dari 14% populasi sudah divaksinasi.
(Baca juga: Penelitian: Pemimpin Wanita Terbukti Cegah Lebih Banyak Kematian Akibat Covid-19)
Pada Sabtu (24/07) ribuan orang mengadakan iring-iringan menuju pusat kota Sydney melewati daerah suburban Haymarket.
Dikutip ABC News, otoritas kesehatan di New South Wales (NSW) baru saja menetapkan area tersebut sebagai ‘hotspot’ Covid-19.
Beberapa pengunjuk rasa mengangkat plakat bertulisan "Turunkan masker, naikkan suara Anda" dan "Bangunlah, Australia".
Para demonstran memblokir jalan dan berkumpul di luar balai kota Sydney. Satu grup melempar botol ke petugas berkuda.
(Baca juga: Biden Alokasikan Dana Darurat Rp1,4 Triliun untuk Pengungsi Afghanistan)