JAKARTA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan penunjukan Menteri Luar Negeri Kedua Brunei Darussalam Erywan Yusof sebagai utusan khusus (special envoy) untuk Myanmar sudah dilakukan dengan sangat terbuka dan waktu yang cukup panjang.
Dia menjelaskan dalam hal ini, Indonesia sudah menyampaikan prinsip-prinsip yang harus dihormati untuk menyelesaikan masalah di Myanmar.
“Menunjuk Menlu dua Brunei sebagai utusan khusus untuk Myanmar adalah langkah yang bagus. Tapi harus ada ratusan bahkan ribuan langkah lagi untuk ke depannya,” jelasnya saat press briefing dari Washington D.C.
(Baca juga: Menlu Brunei Ditunjuk Sebagai Utusan ASEAN untuk Myanmar)
Dia menjelaskan pentingnya pemberian akses untuk utusan khusus. Tanpa akses, utusan khusus sulit melakukan tugasnya.
Selain itu, utusan khusus harus melakukan kunjungan ke Myanmar dan melakukan dialog ke semua pihak.
“Indonesia mengharapkan kemajuan kerja dari utusan khusus. Dan kemajuan kerja ini dapat dilaporkan di pertemuan ASEAN Ministrial Meeting (AMM) pada September mendatang,” terangnya.
Isu kemanusiaan Myanmar juga mendapat sorotan. Retno menjelaskan Indonsia juga terdepan mendorong bantuan kemanusiaan ke Myanmar. Bantuan ini harus menjangkau ke semua rakyat yang memerlukannya.
(Susi Susanti)