Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Strategisnya Kerajaan Sriwijaya: Hubungkan Laut India, Cina Selatan hingga Nalanda

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 11 Agustus 2021 |08:01 WIB
Strategisnya Kerajaan Sriwijaya: Hubungkan Laut India, Cina Selatan hingga Nalanda
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Candi Muara Tikus (Foto: GNFI)
A
A
A

PERIODE abad ke-10 hingga abad 13 masehi dalam catatan Momoki Shiro, peneliti sejarah dari Universitas Osaka, Jepang adalah zaman merebaknya perdagangan lintas samudera di Asia.

Momoki Shiro mengajukan tesis tentang poros Sriwijaya-Nalanda. Dalam buku Offshore Asia, Momoki bersama Anthony Reid dan beberapa peneliti lain menulis tentang strategisnya peran Sriwijaya sebagai penghubung perdagangan antara Laut Hindia dengan Laut Cina Selatan, dan Nalanda melalui Cola di India Selatan sebagai penghubung antara Pantai Timur Afrika hingga Teluk Persia.

Ciri khas periode ini adalah munculnya kerajaan-kerajaan dengan sistem Mandala. Sistem Mandala adalah sistem kerajaan yang kekuasaannya tidak terpusat. Kekuasaan terdistribusi ke dalam wilayah-wilayah yang relatif otonom.

Wilayah-wilayah itu hanya berkewajiban untuk memberikan upeti kepada pusat kekuasaan atau mengikuti satu sistem kekerabatan politik dari perkawinan yang mempunyai keterwakilan di pusat kekuasaan. Kerajaan-kerajaan Nusantara dari Sriwijaya, Majapahit, hingga Mataram mempunyai cetak biru yang sama. Denys Lombard menyebutnya sebagai Kerajaan-kerajaan Konsentris.

Baca juga: Di Mana Letak Kerajaan Sriwijaya, Palembang, Jambi, Lampung, Riau, atau Thailand?

Sementara itu data-data sejarah tentang kerajaan Nalanda di India tidak sebanyak kerajaan-kerajaan Nusantara. Dalam periode merebaknya perdagangan samudera di Asia, sezaman dengan kekuasaan Sriwijaya di Kepulauan Melayu, Selat Malaka, hanya terdapat nama kerajaan Cola di India Selatan.

Istilah mandala menempel pada kerajaan Cola yang membuat dia dikenal sebagai Cola Mandala. Nama inilah yang kemudian diserap dalam perbendaharaan pelaut-pelaut Portugis yang menguasai Goa dan Srilangka sebagai Coromandel.

Baca juga: Misteri Candi Muara Takus, Ada Gerombolan Gajah Berziarah di Masa Lampau

Kerajaan Cola ini pula yang dalam catatan arkeologis dikatakan pernah menyerbu salah satu wilayah kekuasaan Sriwijaya di Kadaram atau Tanah Kedah. Cambridge Shorter History of India, bahkan menyebutkan serangan kerajaan Cola ke Bihar pada abad ke-11 masehi.

Jika sistem Mandala, diandaikan berlaku di antara dua poros Nalanda dan Sriwijaya, bisa jadi peperangan yang terjadi antara kerajaan Cola dan Kadaram hanyalah perebutan wilayah-wilayah semi otonom.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement