WASHINGTON – Sekelompok diplomat Amerika Serikat (AS) menulis telegram rahasia (cable warning) kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Antony Blinken pada pertengahan Juli lalu memperingatkan bahwa tindakan cepat perlu diambil karena mereka percaya situasi di Afghanistan dapat memburuk dengan cepat dan mereka takut akan bencana.
Mereka menjelaskan bagaimana departemen luar negeri (Deplu) AS harus bertindak cepat untuk memproses dan mengevakuasi warga Afghanistan yang telah membantu AS dan membawa mereka keluar dari negara itu dengan cepat.
Pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan kepada CNN jika para diplomat memutuskan untuk mengirim memo perbedaan pendapat karena mereka merasa peringatan dan rekomendasi sebelumnya telah diabaikan dan dicap mengkhawatirkan.
Telegram rahasia, yang ditandatangani oleh lebih dari selusin diplomat AS, mendesak langkah-langkah khusus yang harus diambil, termasuk memulai program pendaftaran biometrik untuk warga Afghanistan yang mengajukan Visa Imigran Khusus (SIV) atau status pengungsi sebelum evakuasi, sehingga mereka tidak akan buang waktu sebelum apa yang mereka yakini akan segera runtuhnya pemerintah Afghanistan saat AS mundur.
(Baca juga: Taliban Lakukan Pembunuhan Brutal, Buang Jenazah ke Kuburan Massal)
Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan Deplu AS menanggapi telegram itu dalam beberapa hari setelah menerimanya dan menindaklanjuti beberapa masalah yang diangkatnya. Tetapi tidak semua rekomendasi dalam memo itu segera dilaksanakan.
Pada Kamis (19/8), Wakil Penasihat Keamanan Nasional Jon Finer tidak menyangkal bahwa para diplomat di Kabul memperingatkan administrasi tentang potensi bencana yang akan datang di Afghanistan, tetapi mengatakan bahwa kabel perbedaan pendapat "memprediksi potensi jatuhnya pemerintah Afghanistan setelah penarikan pasukan AS. pada 31 Agustus.”
(Baca juga: Taliban Bakar Taman Hiburan Usai Menikmati Wahana)