Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Soekarno : Dikirimi Pudding Seminggu 2 Kali oleh Petinggi Rusia

Tim Okezone , Jurnalis-Selasa, 24 Agustus 2021 |07:02 WIB
 Cerita Soekarno : Dikirimi Pudding Seminggu 2 Kali oleh Petinggi Rusia
Soekarno (foto: ist)
A
A
A

DALAM biografi ‘Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia’ yang ditulis Cindy Adams. Wartawan terus saja menulis, bahwa aku ini seorang "Budak Moskow". Marilah kita perbaiki ini sekali dan untuk selama‐lamanya. Aku bukan, tidak pernah dan tidak mungkin menjadi seorang Komunis. Aku menyembah ke Moskow?

Setiap orang yang pernah mendekati Sukarno mengetahui, bahwa egonya terlalu besar untuk bisa menjadi budak seseorang-kecuali menjadi budak dari rakyatnya. Namun para wartawan tidak menulis tentang apa‐apa yang baik dari Sukarno.

Baca juga:  Soekarno Jadi Nama Masjid di Rusia, Bung Hata Nama Jalan di Belanda

Pokok‐pokok yang dibicarakan hanya tentang yang jelek dari Sukarno. Mereka suka memperlihatkan Hotel Indonesiaku yang penuh gairah, dan di belakangnya gambar‐gambar daerah pinggiran yang miskin. Alasan dari "orang yang menghamburkan uang" mendirikan gedung itu ialah, untuk memperoleh devisa yang tidak dapat kami cari dengan jalan lain.

Kami menghasilkan dua juta dollar Amerika setelah hotel itu berjalan selama setahun. Aku sadar, bahwa kami masih mempunyai daerah pinggiran yang miskin dekat itu. Akan tetapi negeri‐negeri yang kayapun punya hotel yang gemerlapan, empuk dari yang harganya jutaan dollar, sedang di sudutnya terdapat bangunan‐bangunan yang tercela penuh dengan kotoran, busuk dan jelek. Aku melihat orang‐orang kaya dengan segala kemegahannya berjalan dengan sedan‐ sedan yang mengkilap, akan tetapi aku juga melihat mereka‐mereka yang malang mencakar‐cakar dalam tong sampah mencari kulit kentang. Memang ada daerah pinggiran yang miskin di seluruh kota di dunia.

Baca juga:  Soekarno, Anak Guru yang Tertarik Berpolitik hingga Jadi Presiden

Bukan hanya di Jakarta kepunyaan Sukamo. Barat selalu menuduhku terlalu memperlihatkan muka manis kepada Negara‐Negara Sosialis. "Ooohh," kata mereka, "Lihatlah Sukarno lagi‐lagi bermain‐main sahabat dengan Blok Timur." Yah, mengapa tidak? Negara‐Negara Sosialis tak pernah mengizinkan seorangpun mengejekku dalam pers mereka.

Negara‐Negara Sosialis selalu memujiku. Mereka tidak membikin aku malu ke seluruh dunia ataupun tidak memperlakukanku di muka umum seperti seorang anak yang tercela dengan menolak memberikan lebih banjak jajan sampai aku menjadi anak yang manis.

Negara‐Negara Sosialis selalu mencoba untuk merebut hati Sukarno. Krushchov mengirimi aku jam dan pudding dua minggu sekali dan memetikkan appel, gandum dan hasil tanaman lain dari panennya yang terbaik. Jadi, salahkah aku kalau berterima‐kasih kepadanya? Siapakah yang takkan ramah terhadap seseorang yang bersikap ramah kepadanya?.

Aku mengejar politik netral, ya! Akan tetapi dalam hati kecilnya siapa yang menyalahkanku, jika aku berkata, "Terimakasih rakyat‐rakyat Negara Blok Timur, karena engkau selalu memperlihatkan kepadaku tanda persahabatan. Terima‐kasih rakyat‐rakyat Negara Blok Timur, karena engkau berusaha tidak menyakiti hatiku. Terima‐ kasih, karena engkau telah menyampaikan kepada rakyatmu bahwa Sukamo setidak‐tidaknya mencoba sekuat tenaganya berbuat untuk negerinya. Terima‐kasih atas pemberianmu." Apa yang kuucapkan itu adalah tanda terima‐kasih, bukan Komunisme! Aku dicela dalam berbagai soal.

Mengapa dia ‐terlalu banyak mengadakan perjalanan, musuh‐musuhku selalu bertanya. Di bulan Juni 1960, pada waktu aku mengadakan perlawatan selama dua bulan empat hari ke India, Hongaria, Austria, RPA, Guinea, Tunisia, Marokko, Portugal, Cuba, Puerto Rico, San Francisco, Hawaii dan Jepang, kepadaku ditujukan kata‐kata baru yang dikarang buat diriku. Aku malahan tidak tahu apa maksud "Have 707 Will Travel" hingga seorang sahabat bangsa Amerika menerangkannya. (din)

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement