SARINAH, salah satu wanita yang mengajari Soekarno arti mencintai rakyat jelata. Dalam buku biografi ‘Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia’ karya Cindy Adams. Soekarno berbicara jika Sarinah, gadis pembantu yang membesarkannya.
Bagi kami, pembantu rumah tangga bukanlah pelayan menurut pengertian orang barat. Di kepulauan kami, kami hidup berdasarkan azas gotong royong. Kerjasama. Tolong menolong, Gotong royong sudah mendarah daging dalam jiwa kami bangsa lndonesia.
Baca juga: Ketika Foto Bung Karno Digantung di Setiap Dinding Kamar Pelacuran
Dalam masyarakat yang asli kami tidak mengenal kerja dengan upah. Manakala harus dilakukan pekerjaan yang berat, setiap orang turut membantu engkau perlu mendirikan rumah? Baik, akan kubawakan batu tembok; kawanku membawa semen. Kami berdua membantumu mendirikannya. ltulah gotong royong
Bantu‐membantu. Sarinah adalah bagian dari rumah tangga kami. Tidak kawin. Bagi kami dia seorang anggota keluarga kami. Dia tidur dengan kami, tinggal dengan kami, memakan apa yang kami makan, akan tetapi ia tidak mendapat gaji sepeserpun.