WASHINGTON – Komandan Komando Pusat (CENTCOM) Amerika Serikat (AS) Jenderal Kenneth McKenzie, bersumpah jika militer AS akan membalas serangan bom yang diklaim dilakukan ISIS di bandara internasional di Kabul, Afghanistan. Ledakan yang terjadi pada Kamis (26/8) ini diketahui menewaskan 12 tentara AS.
“Jika kami dapat menemukan siapa yang terkait dengan [serangan] imni, kami akan mengejar mereka. Kami telah jelas selama ini, bahwa kami mempertahankan hak untuk beroperasi melawan ISIS di Afghanistan dan kami bekerja sangat keras sekarang untuk menentukan atribusi, untuk menentukan siapa yang terkait dengan serangan pengecut ini dan kami siap untuk mengambil tindakan terhadap mereka," kata Jenderal McKenzie yang dilansir Al Arabiya, Jumat (27/8/2021).
Ledakan dua bom, yang diduga sebagai serangan bunuh diri, terjadi saat evakuasi warga asing dan warga Afghanistan berlangsung di bandara.
Dua pembom bunuh diri beraksi di area gerbang bandara dan hotel di sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul ketika ribuan warga Afghanistan berbondong-bondong ke bandara dalam upaya untuk melarikan diri dari Taliban.
(Baca juga: Peringatkan ISIS, Biden: "Kami Akan Memburu dan Membuat Anda Membayar")
Baron Hotel, sekitar 200 meter dari Abbey Gate, telah digunakan oleh beberapa negara Barat sebagai titik awal untuk evakuasi sejak pengangkutan udara dimulai pada 14 Agustus.
“Serangan di Abbey Gate diikuti oleh sejumlah pria bersenjata [dari kelompok] ISIS yang menembaki warga sipil dan pasukan militer. Saat ini, kita tahu bahwa 12 anggota tentara AS tewas dalam serangan itu dan 15 anggota lainnya terluka. Sejumlah warga sipil Afghanistan juga tewas dan terluka dalam serangan itu,” kata McKenzie.
(Baca juga: ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom di Bandara Kabul)
“Biar saya perjelas, sementara kami sedih dengan hilangnya nyawa, baik AS dan Afghanistan, kami terus menjalankan misi. Misinya adalah untuk mengevakuasi warga AS, warga negara ketiga, pemegang visa imigran khusus, staf kedutaan AS, dan warga Afghanistan yang berisiko,” ujarnya.
“Saya tidak berpikir ada sesuatu untuk meyakinkan saya bahwa mereka [Taliban] membiarkan ini terjadi. Mengenai apakah saya mempercayai mereka atau tidak, itu adalah kata yang saya gunakan dengan sangat hati-hati dan Anda pernah mendengar saya mengatakannya sebelumnya, bukan itu yang mereka katakan. Itu yang mereka lakukan,” ungkap Jenderal McKenzie saat ditanya apakah Taliban membiarkan serangan dua bom itu terjadi.
Sementara itu juru bicara Pentagon, John Kirby, mengonfirmasi ada dua ledakan bom. "Kami dapat mengonfirmasi bahwa ledakan di Abbey Gate adalah hasil dari serangan kompleks yang mengakibatkan sejumlah korban [militer] AS dan sipil," tulis Kirby di Twitter.
"Kami juga dapat mengonfirmasi setidaknya satu ledakan lain di atau di dekat Baron Hotel, tidak jauh dari Abbey Gate," lanjutnya.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kelompoknya mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di bandara Kabul. "Yang terjadi di daerah di mana pasukan AS bertanggung jawab atas keamanan," katanya.
(Susi Susanti)