"Kami telah bekerja tanpa lelah untuk mengamankan keselamatan mereka yang bekerja untuk kami termasuk menyelamatkan tiga keluarga,” terang juru bicara FCDO dalam sebuah pernyataan.
"Selama penarikan kedutaan kami, setiap upaya dilakukan untuk menghancurkan materi sensitif,” lanjutnya.
Namun sekretaris luar negeri bayangan Partai Buruh, Lisa Nandy, mengatakan insiden itu menimbulkan pertanyaan serius tentang apa yang dilakukan rekan pemerintahnya, Dominic Raab, beberapa jam sebelum Kabul jatuh ke tangan Taliban.
Nandy dari Partai Buruh mengatakan menteri luar negeri memiliki pertanyaan serius untuk dijawab ketika dia muncul di hadapan anggota parlemen.
"Penghancuran materi sensitif dan evakuasi aman kedutaan seharusnya menjadi prioritas utama," tambahnya.
"Pemerintah harus segera menilai individu-individu yang telah terpapar oleh pelanggaran ini, apakah operasi Inggris yang sedang berlangsung telah dikompromikan dan materi sensitif apa yang mungkin jatuh ke tangan mereka yang ingin menyakiti kita,” lanjutnya.
Komite Pemilihan Urusan Luar Negeri Parlemen telah mengumumkan akan meluncurkan penyelidikan atas tanggapan Kementerian Luar Negeri terhadap situasi di Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Dominic Raab akan diinterogasi oleh anggota parlemen pada 1 September mendatang.
Dalam sebuah tweet, Ketua Komite MP Tom Tugendhat merujuk pada laporan di Times tentang dokumen yang ditemukan di halaman kedutaan. Dia mengatakan cara Kantor Luar Negeri menangani krisis ini akan menjadi subjek penyelidikan. “Bukti sudah masuk,” cuitnya.