KABUL - Bentrokan meletus antara Taliban dan Front Perlawanan Nasional (NRF) di Afghanistan pada Selasa (31/8) malam. Seorang sumber kepada media lokal mengatakan bentrokan dilaporkan terjadi di beberapa bagian provinsi Panjshir, distrik Jabal Saraj di provinsi Parwan, Khaawak Panjshir dan distrik Andarb di provinsi Baghlan.
Belum bisa dipastikan apakah ada korban jiwa dalam bentrokan tersebut. Namun, Aliansi Utara mengklaim 350 orang Taliban menjadi korban dan lebih dari 40 ditangkap dan dipenjara.
Presenter berita TOLO Muslim Shirzad dalam sebuah cuitan mengatakan pasukan perlawanan anti-Taliban di Panjshir dilaporkan menyerang pejuang Taliban ketika mereka mencoba memasuki Lembah melalui Gulbahar. Taliban telah memblokir jalan utama dengan kontainer. Bentrokan sedang berlangsung.
"(Baca juga: Bentrok, Taliban dan Pemberontak Afghanistan Klaim Saling Mengalahkan)
Beberapa jam yang lalu, teroris Taliban ingin melalui serangan Kotal-khawak di Panjshir tetapi masuk ke penyergapan NRF. Akibatnya, 41 Taliban tewas, 20 ditangkap dan dipenjara. Sebagai seorang komandan, Hasib berkata: "Kami akan membiarkan Anda memasuki Lembah, tapi jangan keluar,” cuit Aliansi Utara.
Fahim Dashty, juru bicara Ahmad Massoud yang memimpin gerakan perlawanan terhadap Taliban, mengatakan tujuh delapan pejuang Taliban tewas dalam pertempuran yang pecah di lembah Panjshir pada Senin (30/8) malam.
(Baca juga: Taliban Siap-Siap Bentuk Kabinet Baru, 50 Wanita Afghanistan Protes)
Sementara itu, seorang juru bicara Taliban mengatakan Panjshir berada di bawah pengepungan penuh. Tetapi aliansi Utara mengklaim di atas angin di Panjshir, dengan mengatakan NRF mendapatkan banyak kendaraan, senjata, dan amunisi Amerika baru sebagai piala.
Taliban juga telah melancarkan serangan pada Senin (30/8) malam di Panjshir ketika pasukan perlawanan mengadakan perlawanan terakhir terhadap kelompok itu di Afghanistan.
Fokus Taliban sekarang beralih ke lembah Panjshir untuk menggagalkan perlawanan yang dipimpin oleh Ahmad Massoud dan Amrullah Saleh. Sebelumnya, Taliban mengklaim mereka telah merebut kembali daerah-daerah itu, meskipun Panjshir yang bertetangga di pegunungan Hindu Kush tetap menjadi satu-satunya dari 34 provinsi Afghanistan yang tidak berada di bawah kendalinya.
Taliban telah memutus internet dan menutup pasokan penting ke lembah Panjshir. Wilayah itu dilaporkan memiliki persediaan yang cukup untuk bertahan selama musim dingin. Namun dengan semakin banyak orang Afghanistan pergi ke Panjshir untuk mencari perlindungan dari Taliban, sumber daya diperkirakan bisa menjadi langka.
(Susi Susanti)