JAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah melalui badan riset, untuk membuat inovasi masker ramah lingkungan. Karena, masa pandemi Covid-19, masker menjadi kebutuhan dasar masyarakat untuk digunakan sehari-hari. Namun, limbah masker tersebut belum tertangani dengan baik.
(Baca juga: Terciduk KPK, Bupati Kolaka Timur Tidak Mempunyai Mobil dan Hartanya Rp 478 Juta)
"Limbah masker ini belum tertangani dengan baik. Karena penggunaannya yang terus meningkat, masker pada akhirnya mencemari lingkungan. Saya kira pemerintah perlu mendorong inovasi teknologi masker ramah lingkungan," kata LaNyalla, Rabu (22/9/2021).
Ditambahkannya, pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada sektor kesehatan dan ekonomi yang nyaris kolaps, tetapi juga berdampak serius terhadap pencemaran lingkungan hidup, khususnya dari sampah medis.
(Baca juga: Gerald Sokoy, Nakes yang Hilang di Kiwirok Masih Hidup dan Berada di Markas OPM)
Berdasarkan studi yang dilakukan University of Southern Denmark, diperkirakan sekitar 129 miliar masker dibuang setiap bulan. Menurut laporan Ocean Asia tahun 2020, sebanyak 1,6 miliar sampah masker global berakhir di lautan. Jumlah ini setara 5,5 ribu ton sampah plastik dan setara 7 persen pusaran sampah Pasifik. Di perairan Mediterania, masker sekali pakai ini menjerat hewan laut dan membunuhnya.
"Mengapa hal itu terjadi, karena pemakaian masker dan dibuang tanpa dilakukan pengolahan. Tentu hal ini dapat merusak lingkungan hidup pada jangka panjang," tutur LaNyalla.
Dia melanjutkan, selain inovasi teknologi masker ramah lingkungan, solusi jangka pendek untuk mengatasi problematika sampah masker adalah tempat sampah khusus.
"Pemerintah perlu menyiapkan tempat sampah khusus masker sekali pakai, tempat pengumpulan dan pembuangan. Selain itu diupayakan masyarakat menggunakan masker yang dapat digunakan kembali, selain upaya membuat inovasi masker sekali pakai yang ramah lingkungan tadi itu," ujar LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur ini juga mengapresiasi Kampus ITS yang merancang Zero Mask Waste Box untuk menekan permasalahan limbah masker.
"Teknologi itu dirancang sebagai tempat sampah pengolahan limbah masker sekali pakai. Alat ini dapat mengurangi peningkatan risiko penularan Covid-19," ujar LaNyalla.