Tudingan itu langsung dibantah Danu. Dia menjelaskan bahwa dirinya memang sering kerumah Tuti, namun kedatangannya hanya jika dipanggil atau disuruh oleh korban. Termasuk soal tudingan Danu memiliki kunci rumah korban, menurutnya itu tidak benar.
"Itu gak bener, Danu gak pernah pegang kunci rumah. Yang Danu pegang itu kunci SMK (sekolah). Danu sering datang itu karena disuruh, kalau gak disuruh mah gak pernah datang,"tutur Danu.
Meski sejumlah fakta telah dikumpulkan, tapi hingga saat ini belum ada satupun tersangka yang ditetapkan. Polisi tidak mau gegabah menentukan siapa tersangka dibalik kasus ini. Beberapa barang bukti yang ada dianggap masih belum cukup untuk menentukan tersangka.
Sementara itu kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat mengklarifikasi soal jaket kilennya yang dipertanyakan rersebut. Berdasar pengakuan Yosef, jaket tersebut dilepas sebelum masuk ke dalam rumah. Saat itu Yosef tiba ke rumah yang jadi TKP pada pukul 07.15 WIB.
Ia pulang mengendarai motor tanpa memakai helm sepulang dari rumah istri mudanya. Kemudian memarkir motornya di sebelah mobil Alphard yang saat itu sudah berbalik arah.
"Saat itu dia belum tahu ada jasad anak dan istrinya dalam mobil. Karena, sempat mau buka pintu mobil gak berhasil. Kemudian Pak Yosef ini masuk melalui pintu depan. Di situ ada kursi, lalu membuka jaketnya dan di simpan. Dan masuk rumah tanpa jaket. Saat itu kondisi rumah sudah berantakan,"tutur dia.