RUSIA - Seorang suami tega menikam istri bertubi-tubi dan melemparnya dari ketinggian 130 kaki atau sekitar 40 meter. Apa penyebab pelaku melakukan tindakan yang begitu sadis tersebut?
Berikut adalah fakta di balik peristiwa tersebut, sebagai berikut:
1. Diduga Cemburu
Pelatih kebugaran pribadi Rustam Mursalov (24), menikam istrinya Alexandra Mursalova seorang psikolog sekaligus pelatih seks berulang kali di kepala dan leher di St Petersburg.
Menurut polisi, Mursalov mengaku membunuh ibu dari dua anaknya karena cemburu. Kecemburuan ini berasal karena Alexandra bekerja dengan klien kaya di St Petersburg.
Sang istrinya ini sempat membual jika dia bisa “mengajar orang untuk mencintai dengan hanya melihat masalahnya dalam 15 menit lalu menyelesaikan semuanya dalam empat sesi,”
2. Pembunuhan Berencana
Menurut media Mash, mengutip sumber penegak hukum, saat diinterogasi oleh petugas, dia mengaku bahwa dia telah merencanakan pembunuhan istrinya.
“Dia menyiapkan pisau dan membawa anak-anak itu ke kerabat mereka agar mereka tidak melihat kengerian ini,” terang polisi.
Baca juga: Biadab! 4 Fakta Pria di Riau Kapak Bayi hingga Tewas, Penyebabnya Sungguh Sepele
“Pada malam 21 September, dia sedang menunggu istrinya, dan dia datang dengan pria lain,” ujarnya.
Kemudian terjadi perkelahian di tangga dan pria itu lari. "Dia tinggal sendirian dengan istrinya dan menikamnya sepuluh kali,” lanjutnya.
Tubuhnya kemudian dilempar dari balkon lantai 13 atau setinggi 40 meter diikuti dengan jaketnya yang berlumuran darah.
3. Pelaku Menyerahkan Diri
Setelah kematian istrinya, Mursalov melarikan diri tetapi kemudian menyerahkan diri kepada polisi.
Rustam Mursalov kini telah ditahan oleh polisi. Komite Investigasi Rusia sedang menyelidiki dugaan pembunuhan itu dan Mursalov telah ditahan.
4. Korban Sempat Dokumentasikan Masalah Keduanya
Sebelum kematiannya, Alexandra sempat mendokumentasikan masalah dalam perkawinannya kepada ribuan pengikutnya di media sosialnya. Enam hari yang lalu dia juga memposting bahwa suaminya telah mengancam akan menikam dia dan anak-anak mereka, yang berusia tujuh dan dua tahun.
“Dia mengetuk pintu, mengatakan dia akan membunuh saya dan anak-anak. Saya mengumpulkan anak-anak dan mengganti flat, tetapi sejak itu dia datang setiap malam, mengetuk pintu, memanggil interkom, membangunkan kami dan menakuti anak-anak,” tulisnya pada 15 September.
Tidak jelas apakah dia segera mencari perlindungan polisi setelah insiden itu.
Follow Berita Okezone di Google News