GUNUNGKIDUL - Suara gemuruh sungai bawah tanah terdengar jelas dari sebuah areal lahan yang jauh dari penduduk. Di tengah lokasi hutan jati terdapat sebuah lubang besar yang dikenal warga Gunungkidul dengan sebutan Luweng. Tidak nampak jalan khusus menuju lokasi yang dikenal warga sangat angker karena masih sering terdengar jeritan manusia serta bau anyir yang sering menyengat hingga pemukiman warga.
Untuk mendekati luweng yang dinamakan luweng Grubuk ini, ada sebuah jalur jalan petani sekitar di musim kemarau menuju tegal. Namun ketika musim penghujan tidak nampak lagi jalur sempit itu lantaran digunakan untuk lahan bertani.
Baca juga:Â Â Kisah Anak-anak Korban G30S, Alami Trauma hingga Silaturahmi dengan Mantan PKI
Semakin dekat suara gemuruh air semakin keras terdengar. Nampak luweng besar atau disebut sinkhole menganga dengan tumbuhan di tengah-tengah yang menjulang.
Luweng Grubuk merupakan saksi bisu yang menjadi neraka bagi anggota PKI. Puluhan ribu anggota partai terlarang di Indonesia ini ditumpas oleh rezim Soeharto kala itu. Luweng Grubuk terletak di dusun Jetis Wetan, Kalurahan Pacarejo Semanu.
"Dulu para anggota PKI dibawa pakai truk dan parkir di perempatan jalan dan berjajar. Kemudian mereka dirantai dan diminta berjalan menuju luweng Grubuk," tutur Santoso warga Kuwangen Lor , Pacarejo Semanu kepada MNC Portal Indonesia.
Baca juga:Â Â Saat Kolonel Latief Menghadap Mayjen Soeharto Jelang Subuh Berdarah
Diceritakannya, para anggota PKI tiba di lokasi tengah malam. Suara rantai yang mengikat kaki anggota PKI terdengar dari pemukiman warga. Begitu pula dengan jeritan ketika satu persatu mereka masuk ke luweng dan di bawahnya mengalir sungai bawah tanah.
"Ini cerita simbok saya waktu itu, warga takut dan hanya mengintip dari dinding bambu rumah. Jumlahnya banyak karena tiap malam datangnya, lebih dari 10 ribu karena bertahun-tahun," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News