Kim diduga memiliki masalah medis terkait dengan berat badannya, termasuk asam urat yang dapat menyebabkan pembengkakan kaki. Dia telah terlihat pincang di depan umum di masa lalu.
"Dia kehilangan banyak berat badan dalam waktu singkat di bulan Mei, dan pada bulan September dia terlihat berdiri di atas tikar empuk selama pidato panjang, yang tidak bias,” terang Colin Zwirko, seorang analis NK News yang berbasis di Seoul, dikutip Reuters.
Korea Utara dilarang menguji coba rudal balistik dan senjata nuklir oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ini telah berulang kali melanggar larangan ini dan sebagai akibatnya telah mendapat sanksi yang berat.
Bulan lalu, badan atom PBB mengatakan Korea Utara tampaknya telah memulai kembali sebuah reaktor yang dapat menghasilkan plutonium untuk senjata nuklir, menyebutnya sebagai perkembangan yang "sangat meresahkan".
Korea Utara selalu menyatakan bahwa mereka perlu terus mengembangkan senjata untuk pertahanan.
Tetapi para pengamat mengatakan itu juga digunakan sebagai cara untuk menggalang negara miskin itu. Korea Utara diperkirakan berada dalam kesulitan ekonomi yang mengerikan setelah pihak berwenang menutup perbatasan untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Pasokan penting seperti makanan dan bahan bakar telah terputus dari China, sekutu politik dan ekonomi utama Korea Utara.
Sementara itu Korea Selatan baru-baru ini menguji senjata yang diluncurkan dari kapal selamnya sendiri.
Presiden AS Joe Biden telah berulang kali mengatakan bersedia untuk berbicara dengan Korea Utara. Namun AS menuntut Pyongyang menyerahkan senjata nuklirnya sebelum sanksi dapat dilonggarkan. Korea Utara pun menolak permintaan ini.
(Susi Susanti)