Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Arkeolog Deteksi Lokasi Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di Perairan Lamongan

Antara , Jurnalis-Jum'at, 22 Oktober 2021 |09:03 WIB
Arkeolog Deteksi Lokasi Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di Perairan Lamongan
Arkeolog memaparkan dugaan lokasi tenggelamnya kapal Van Der Wijck. (Antara)
A
A
A

LAMONGAN - Arkeolog Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, menemukan dugaan lokasi atau titik tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di sekitar perairan Brondong Lamongan, yang menurut catatan sejarah karam pada tahun 1936.

Dwi Nugroho dalam paparannya di Ruang Command Center Gedung Pemkab Lamongan, Kamis (21/10/2021), memaparkan itu masih terus dikaji untuk dapat ditemukan bukti konkretnya berdasarkan ilmu pengetahuan.

Ia mengatakan, saat melakukan survei di titik lokasi tenggelamnya kapal sejak Juni 2021 telah diketahui dari foto-foto dan video yang didapatkan. Namun, karena perairan Lamongan yang cukup keruh, survei masih terus dilakukan pada Oktober ini.

"Memang ada kapal karam di titik yang kita duga Van Der Wijck, dari foto-foto dan video yang kami dapatkan. Namun, masih terus proses, dan melakukan identifikasi perlahan-lahan. Jadi, kami terus cocokkan bagian-bagian dengan gambar dari Kapal Van Der Wijck," ucap Wicaksono.

Ia menyebut tim arkeolog juga mendapatkan informasi mulai dari pernyataan masyarakat dan nelayan, serta keberadaan monumen tugu peringatan.

Wicaksono mengungkapkan, saat ini BPCB masuk pada tahapan identifikasi, apakah kapal karam yang ditemukan itu merupakan bangkai Kapal Van Der Wijck yang telah dikonfirmasi nelayan setempat.

"Identifikasi terus dilakukan guna pembuktian lebih konkret, dan untuk tercapainya tujuan tersebut, perlu terus dilakukan eksplorasi. Sebab, ada banyak properti," katanya.

Wicaksono menyebut masyarakat setempat juga tidak ada yang berani menjarah, karena dianggap keramat. "Kami berharap, jika ke depan bisa terus dieksplorasi, diangkat dan atas izin Bupati Lamongan, bisa dijadikan museum," ucapnya.

Ia mencatat beberapa barang berharga temuan di lokasi peninggalan bisa dijadikan cerita mengenai apa yang terjadi di tahun 1936.

Baca Juga : Kisah Kapal Van der Wijck yang Tenggelam di Perairan Brondong, Lamongan Laut Jawa

"Itu bagian dari sejarah yang daerah lain tidak punya," kata Wicaksono, saat memaparkan di hadapan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement