LAMONGAN - Kapal Van Der Wijck yang terkenal melalui novel Buya Hamka berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, kini mulai digali fakta keberadaanya.
Kapal yang diduga karam disekitar perairan Brondong, Lamongan pada tahun 1936 itu masih terus dikaji untuk dapat ditemukan bukti konkretnya berdasarkan ilmu pengetahuan mulai dari pernyataan masyarakat nelayan, keberadaan monumen tugu peringatan, hingga survei pencarian titik lokasi tenggelamnya kapal.
Arkeolog BPCB (Badan Pelestarian Cagar Budaya) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan bahwa dalam survei di titik lokasi tenggelamnya kapal sudah dilakukan sejak Juni, namun karena saat itu perairan Lamongan cukup keruh, survei itu kembali dilakukan Oktober ini.
“Memang ada kapal karam di titik yang kita duga Van Der Wijck, dari foto-foto dan video yang kita dapatkan kita masih terus processing, dan kemudian melakukan identifikasi perlahan-lahan, jadi kita cocokkan bagian-bagian dengan gambar dari Kapal Van Der Wijck,” kata Wicaksono di Ruang Command Center Gedung Pemda Lamongan, Kamis 21 Oktober 2021.
Baca juga: Arkeolog Deteksi Lokasi Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di Perairan Lamongan
Menurut dia, saat ini BPCB masuk pada tahapan identifikasi apakah kapal karam yang ditemukan tersebut merupakan bangkai Kapal Van Der Wijck yang telah dikonfirmasi nelayan setempat. Identifikasi terus dilakukan guna pembuktian lebih konkret. Sehingga untuk tercapainya tujuan tersebut perlu terus dilakukan eksplorasi.
“Ada banyak properti, masyarakat tidak ada yang berani menjarah karena dianggap keramat. Mungkin nanti ke depan kalau itu dieksplorasi, diangkat, atas seijin Bapak Bupati, bisa dijadikan museum. Beberapa barang berharga peninggalan sangat bisa dijadikan cerita dari apa yang terjadi tahun 1936, itu bagian dari sejarah yang daerah lain tidak punya,” ujarnya.
Baca juga: Kisah Kapal Van der Wijck yang Tenggelam di Perairan Brondong, Lamongan Laut Jawa
Letkol Laut (T) Bagus Arianto dari Koarmada II Jatim, pada kesempatan yang sama menyampaikan pesan Panglima Koarmada II Jatim bersedia turut serta terlibat dalam kegiatan pencarian Kapal Van Der Wijck di peraian Lamongan tersebut.