Sementara itu, Camat Kebonpedes Ali Iskandar mengatakan bahwa warga mendatangi padepokan yang dipimpin AS tersebut karena menilai penggabungan simbol agama bertentangan dengan keyaninan mereka.
Dia pun memastikan bahwa tidak ada persekusi maupun main hakim sendiri lantaran adanya kasus tersebut.
"Iya wajib bagi kita untuk melakukan instrument scaning, mengamati yang terjadi di lingkungan, mencari data, memastikan tidak ada yang main hakim sendiri, tidak ada persekusi, tidak ada yang merasakan terintimidasi, tapi juga bisa terklarifikasi info yang sebenarnya," ujar Ali kepada wartawan.
Baca juga: Daftar 5 Orang yang Mengaku Nabi, Bisa Ramal Kiamat hingga Halalkan Seks Bebas
Ia berharap adanya moderasi beragama bisa berjalan dengan tidak mencampur adukan antara satu keyakinan dengan keyakinan yang lainnya.
"Dan jangan ada pemaksaan dalam memilih keyakinan juga tidak mengajak kepada orang yang sudah mempunyai keyakinan sendiri," tutur dia.
Baca juga: Menghina Simbol Agama adalah Pidana, Ceramah Harus Edukatif dan Mencerahkan
(Fakhrizal Fakhri )