Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kudeta Sudan, Bank Dunia hingga AS Tangguhkan Bantuan

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 28 Oktober 2021 |13:29 WIB
Kudeta Sudan, Bank Dunia hingga AS Tangguhkan Bantuan
Warga melakukan aksi demonstrasi lawan kudeta militer di Sudan (Foto: EPA)
A
A
A

SUDAN - Bank Dunia telah menangguhkan bantuannya ke Sudan, setelah militer di sana melakukan kudeta terhadap pemerintah sipil.

"Saya sangat prihatin dengan peristiwa baru-baru ini di Sudan, dan saya khawatir dampak dramatis ini dapat terjadi pada pemulihan dan pembangunan sosial dan ekonomi negara itu,” terang Presiden Bank Dunia, David Malpass, dalam sebuah pernyataan.

Pada Maret lalu, Sudan dapat mengakses miliaran dolar hibah dari Bank Dunia untuk pertama kalinya dalam hampir 30 tahun, setelah melunasi tunggakannya. Pada saat itu, Malpass mengatakan bahwa negara itu membuat beberapa kemajuan ekonomi, setelah bertahun-tahun berada dalam krisis yang mendalam.

Menurut Perdana Menteri Abdalla Hamdok, Bank Dunia telah menyumbangkan sekitar USD3 miliar (Rp43 triliun) bantuan ke Sudan untuk mendukung pertanian, transportasi, perawatan kesehatan dan pendidikan.

Baca juga: Sudan Dikudeta, AS Bekukan Bantuan Ekonomi Rp9,9 Triliun

Dalam pidato bulan lalu kepada Bank Dunia, dia mengatakan bahwa perubahan dari pendanaan "mulai membuahkan hasil" karena ekonomi menunjukkan tanda-tanda stabil. Sekarang, itu berisiko lagi.

Selain Bank Dunia, Uni Afrika (AU) juga telah menangguhkan Sudan dari blok tersebut karena perebutan kekuasaan yang "tidak konstitusional". Amerika Serikat (AS) telah membekukan bantuan senilai USD700 juta (Rp10 triliun).

AU mentweet bahwa meskipun menyambut pembebasan perdana menteri, yang ditahan pada Senin (25/10), Sudan akan tetap ditangguhkan dari kegiatannya sampai pemerintah sipil dipulihkan.

Baca juga: Pemimpin Kudeta: Tentara Sudan Rebut Kekuasaan untuk Cegah Perang Saudara

Pemotongan bantuan yang tiba-tiba kemungkinan akan memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi ekonomi Sudan yang babak belur.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement