Namun, video ini telah membuat banyak perempuan yang ada di video tersebut menjadi panik dan sangat malu. Satu di antaranya adalah Jennifer, yang direkam saat menghadiri festival pada 2019.
Ia ingat betul bagaimana pada satu hari, temannya memberi tahu bahwa rekaman dirinya ada di situs porno.
"Ketika saya melihat video (saya di situs porno), saya langsung menangis. Saya merasa sangat malu, saya tak tahu apa yang harus saya lakukan," ujar Jennifer.
Aktivis perempuan Spanyol menggelar protes terkait perlakuan terhadap kaum perempuan. (Foto: MUJERES EN IGUALDAD BURELA)
Seperti halnya para korban lain, Jennifer harus melakukan terapi. Namun keputusan banding membuat penderitaannya bertambah.
laku bersalah melakukan perkosaan dan menghukum mereka antara sembilan hingga 15 tahun.
"Saya merasa sangat frustrasi... keputusan pengadilan ini berarti tak masalah jika seseorang merekam tindakan Anda di tempat umum, mengunggahnya ke situs porno dan mendapatkan uang dari situs itu," kata Jennifer.
Para korban sudah mengajukan banding lagi ke tingkat provinsi untuk mencari keadilan.
Bukan yang pertama
Ana Garcia, dari asosiasi kelompok hak-hak perempuan memperingatkan bahwa keputusan banding ini adalah preseden yang buruk. Ia khawatir keputusan ini akan membuat orang-orang yang diam-diam merekam video merasa "tak terjamah hukum".
Ia menyatakan merekam bagian pribadi para perempuan dan menggunggah videonya ke situs porno "jelas-jelas pelanggaran terhadap hak-hak dasar perempuan".
Ia menambahkan, baginya ini tetap tindak pidana meski rekaman dilakukan di tempat umum.
Keputusan hakim untuk tidak melanjutkan kasus ini telah memicu aksi protes baik di jalan-jalan maupun secara daring.