Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siap Perang, Ukraina Beli Senjata Baru hingga Kapal Rudal Total Rp32 Triliun

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 17 November 2021 |15:57 WIB
Siap Perang, Ukraina Beli Senjata Baru hingga Kapal Rudal Total Rp32 Triliun
Konflik Ukraina-Rusia kian memanas (Foto: Sergei Malgavko/TASS)
A
A
A

UKRAINA – Para pemimpin Ukraina dilaporkan akan membeli berbagai persenjataan seperti dua pemburu ranjau dan memproduksi delapan kapal rudal dan kapal fregat. Termasuk membeli senjata untuk kapal yang ada. Semua ini akan menghabiskan dana hingga 1,7 miliar poundsterling (Rp32 triliun).

Kemungkinan Perang Dunia Ketiga menjadi lebih besar setelah Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba memperingatkan pertempuran antara pasukan Kiev dan rekan-rekan Rusianya di perbatasan Krimea yang disengketakan.

Reuters melaporkan meskipun kedua belah pihak menyangkal ‘memanas’ di perbatasan, Kuleba mengatakan pada pertemuan dengan para pemimpin Jerman dan Prancis pada Senin (15/11) jika Barat perlu “menghindari terikat dalam birokrasi jika terjadi konflik”.

Baca juga: AS Peringatkan Manuver Militer Rusia Dekat Perbatasan Ukraina

“Jika Rusia mulai bertindak, Anda tidak akan punya waktu secara fisik untuk berkoordinasi, melalui semua prosedur birokrasi, untuk mengoordinasikan keputusan,” terangnya.

“Jadi tolong lakukan persiapan sekarang, karena jika skenario militer terjadi, tidak akan ada waktu lagi,” lanjutnya.

Baca juga: Ukraina Akan Kerahkan 8.500 Pasukan, 15 Helikopter Jaga Perbatasan Belarusia

Dia mengajukan permohonan kepada rekan-rekan Prancis dan Jermannya, Jean-Yves Le Drian dan Heiko Maas.

Namun, dia menegaskan para pemimpin Ukraina tidak ingin berperang dengan Rusia, tetapi akan "membela diri jika perlu".

Sementara itu, juru bicara Rusia Dmitry Peskov mengatakan awal bulan ini, bahwa pergerakan atau pasukan Rusia di tanah Rusia seharusnya “tidak menjadi perhatian siapa pun”.

"Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun,” terangnya.

Sky News melaporkan itu tidak menghentikan Inggris dari menandatangani perjanjian baru dengan Ukraina, yang membuat Ukraina mengambil pinjaman dari London untuk membantu membeli kapal perang Inggris.

“Pemerintah kami tidak memiliki keinginan untuk bermusuhan, atau berusaha dengan cara apa pun untuk mengepung atau melemahkan Federasi Rusia secara strategis,” terang Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, dan rekannya dari Ukraina, Oleksii Yuriyovych Reznikov, mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama.

Kesepakatan itu ditandatangani minggu lalu, sebagaimana dikonfirmasi Kementerian Pertahanan, dengan pembiayaan disediakan oleh perusahaan Pembiayaan Ekspor Inggris.

Diketahui ketegangan antara Rusia dan Ukraina telah meningkat sepanjang tahun. Pada April lalu, sebuah sumber Ukraina mengatakan bahwa "gerakan pasukan Rusia yang agresif menuju perbatasan telah menyebabkan banyak kekhawatiran di dalam Kementerian Pertahanan".

“Situasinya dipantau terus-menerus. Saya pasti akan menggambarkan ini sebagai krisis yang berkembang,” ujar sumber itu.

Keduanya menyangkal bukti dari satelit Amerika Serikat (AS), yang menunjukkan pertumbuhan pasukan di perbatasan Krimea yang disengketakan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement