Jika malam tiba, dia tidur di sembarang tempat. Terakhir Teguh tidur di Pendopo Tedjo Kusuman yang terletak di belakang Masjid Jamil Lasem.
Mendengar informasi Teguh ada di Lasem, Suyuthi pun datang menemui.
Dari situ ia menawarkan Teguh untuk mondok di pondok pesantren di Desa Dadapan Sedan. Sebuah pondok pesantren (ponpes) yang juga mengelola destinasi wisata pagar pelangi.
Teguh pun menyetujui dan pemilik ponpes pun siap menampung. Teguh pun mulai mondok di sana. Namun tiga minggu setelah berada di pondok itu, dia jatuh pingsan. Dia bahkan dikira meninggal dunia karena pingsan berjam-jam.
Teguh pun dibawa ke Puskesmas Lasem, kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Sutrasno Lembang. Dari hasil diagnosa dokter diketahui Teguh mengalami usus buntu dan harus operasi.
Kala itu Suyuthi tanpa pikir panjang siap bertanggung jawab meski biaya operasi tergolong mahal.
"Saya siap walau dibilang biaya operasinya ini mahal. Saya urus semuanya. saya tanda tangan," ujarnya.