Setelah menguasai dan mendapatkan senjata pusaka sakti itu, Damarwulan kembali menantang Menak Jinggo untuk bertarung.
Menak Jinggo terkejut saat melihat sejata pusakanya ada di tangan Damarwulan. Tanpa pusaka itu, Menak Jinggo tidak bisa melakukan perlawanan sehingga dapat dengan mudah dikalahkan.
Dalam pertarungan itu Damarwulan berhasil mengalahkan Menak Jinggo dan memenggal kepala Menak Jinggo untuk dipersembahkan kepada Ratu Ayu Kencana Wungu.
Akhirnya, Menak Jinggo Adipati Blambangan itu tewas oleh pusakanya sendiri. Atas kemenangannya, Damarwulan pun berhak menikah dengan Ratu Ayu Kencana Wungu dan mendampinginya menjadi Raja Majapahit bergelar Brawijaya sesuai dengan janji sayembara.
(Fahmi Firdaus )