Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menko PMK Targetkan Prevalensi Stunting Turun 3% Per Tahun

Jonathan Simanjuntak , Jurnalis-Jum'at, 21 Januari 2022 |03:08 WIB
Menko PMK Targetkan Prevalensi Stunting Turun 3% Per Tahun
Menko PMK Muhadjir Effendy (Ist)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendi, memastikan pihaknya mengupayakan untuk menurunkan angka prevalensi 3 persen tiap tahunnya. Hal ini menyusul target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada 2024.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita. Prevalensi stunting ini telah menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, Presiden Jokowi menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada 2024.

"Kita masih perlu upaya inovasi, agar terjadi penurunan sekitar 3 sampai 3.5 persen per tahun. Sehingga tercapai target 14 persen tahun 2024 sesuai dengan target Presiden berdasarkan RPJMN bisa tercapai," ujarnya, pada Kamis (20/1/2022).

Muhadjir mengatakan pemerintah bakal memperkuat percepatan penurunan stunting dengan langkah-langkah intervensi. Langkah itu di antaranya dengan menggandeng Puskesmas dan Posyandu. Menurutnya pemerintah akan memastikan intervensi pencegahan stunting pada perempuan sejak sebelum kelahiran dan sesudah kelahiran.

Untuk sebelum kelahiran akan dilakjkan program pendistribusian tablet tambah darah (TTD) untuk remaja putri, program tambahan asupan gizi untuk bu hamil kurang gizi kronik, melengkapi puskesmas dengan USG untuk mempertajam identifikasi ibu hamil.

Kemudian untuk pasca kelahiran juga dilakukan program untuk mendukung pemenuhan konsumsi protein hewani balita,merevitalisasi proses rujukan balita weight faltering dan stunting ke puskesmas dari rumah sakit, serta merevitalisasi, melengkapi, mendegitalisasi alat ukur di seluruh Posyandu.

"Jadi nanti Pak Menkes akan mendistribusikan alat ukur untuk seluruh posyandu di Indonesia yang jumlahnya sekitar 240 ribu," tuturnya.

Selain itu, juga dilakukan revitalisasi proses rujukan balita weight faltering dan stunting ke Puskesmas dari rumah sakit, Penambahan dana bantuan operasional kesehatan (BOK)Puskesmas untuk terapi gizi. Sementara,aturan BPJS mengenai stunting juga akan diubah di RS agar bisa diyalani serta peningkatan imunisasi dasar dari 12 menjadi 14 jenis imunisasi.

Baca Juga : Menkes Terus Berupaya Turunkan Stunting

Muhadjir menyampaikan untuk mencapai target 14 persen pada 2024, diperlukan sinergi anggara untuk penurunan stunting antar APBD Provinsidan Kabupaten sesuai indikator yang telah ditetapkan. Kata Menko PMK, Presiden memberikan arahan agar anggaran penurunan stunting di K/L lain dapat ditangani secara baik.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement