“Penemuan di Mekong"menunjukkan bahwa wilayah tersebut masih menjadi garis depan untuk eksplorasi ilmiah dan hotspot keanekaragaman spesies," kata laporan itu.
"Namun, penemuan-penemuan ini juga merupakan pengingat akan kerugian kita jika pemukiman manusia dan kegiatan pembangunan di kawasan itu terus merusak lingkungan alam,” lanjutnya.
"Banyak spesies punah bahkan sebelum mereka ditemukan, didorong oleh perusakan habitat, penyakit yang disebarkan oleh aktivitas manusia, predasi dan persaingan yang dibawa oleh spesies invasif, dan dampak buruk dari perdagangan satwa liar ilegal dan tidak berkelanjutan,” ungkap laporan itu.
Daerah ini adalah rumah bagi beberapa spesies yang paling terancam punah di dunia. Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun lalu mengatakan perdagangan satwa liar di Asia Tenggara cenderung menurun akibat pembatasan virus corona, yang membuat negara-negara menutup perbatasan dan memperketat pengawasan.
(Susi Susanti)