 
                Pasalnya, hasil kejadian keris itu berbeda jauh sekali dengan yang dimaksudkan. Maksud semula untuk dijadikan pegangan lebai, ternyata yang dihasilkan keris Jawa asli Majapahit, luk tiga belas. Karena berwarna kemerahan, keris itu dinamakan Kiai Sengkelat (artinya bersemu merah) sedangkan jumlah luknya ada tiga belas.
Lalu Empu Supo diberi lagi besi yang ukurannya sebesar kemiri. Setelah dikerjakan, jadilah sebilah keris mirip pedang suduk (seperti golok atau belati).
Begitu mengetahui wujud keris yang dihasilkan, Sunan Kalijaga sangat senang hatinya. Keris itu pun dinamakan Kiai Carubuk.
(Erha Aprili Ramadhoni)