Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sejarah 16 Februari: Arkeolog Membongkar Peti Mati Firaun Raja Tut yang Terbuat dari Emas

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 16 Februari 2022 |01:06 WIB
Sejarah 16 Februari: Arkeolog Membongkar Peti Mati Firaun Raja Tut yang Terbuat dari Emas
Arkeolog membuka makam firaun Raja Tutankhamen (Foto: History)
A
A
A

Pada November 1922, penantian itu membuahkan hasil. Tim Carter menemukan tangga tersembunyi di puing-puing dekat pintu masuk makam lain. Tangga itu mengarah ke pintu kuno yang disegel dengan nama Tutankhamen. Ketika Carter dan Lord Carnarvon memasuki ruang interior makam pada tanggal 26 November, mereka sangat senang karena menemukannya dalam keadaan utuh, dengan harta yang tak tersentuh setelah lebih dari 3.000 tahun. Orang-orang mulai menjelajahi empat ruangan makam.

Lalu pada 16 Februari 1923, di bawah pengawasan sejumlah pejabat penting, Carter membuka pintu ke kamar terakhir. Di dalamnya terbentang sarkofagus dengan tiga peti mati bersarang di dalam satu sama lain. Peti mati terakhir, terbuat dari emas murni, berisi tubuh mumi Raja Tut.

Di antara kekayaan yang ditemukan di makam—kuil emas, perhiasan, patung, kereta, senjata, pakaian—mumi yang diawetkan dengan sempurna adalah yang paling berharga, karena itu adalah mumi pertama yang ditemukan.

Terlepas dari desas-desus bahwa kutukan akan menimpa siapa saja yang mengganggu makam, harta karunnya dengan hati-hati dikatalogkan, dipindahkan dan dimasukkan dalam pameran keliling terkenal yang disebut "Harta Karun Tutankhamen." Kemudian rumah pameran itu dibuat menjadi permanen di Museum Mesir di Kairo.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement